WahanaListrik.com | PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalirkan listrik untuk tiga desa di Kabupaten Alor yaitu Welai Selatan, Fuimasi, dan Tominiku, melalui investasi pembangunan infrastruktur pendukung senilai Rp 4,8 miliar.
Pembangunan listrik desa ini merupakan upaya PLN melistriki masyarakat hingga ke pelosok daerah baik di Alor maupun daerah lainnya di NTT," kata General Manager PLN UIW NTT Agustinus Jatmiko dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin (9/5/2022).
Baca Juga:
PLN-Ditjen Gatrik Sinergi Kendalikan Perubahan Iklim pada Subsektor Pembangkit Listrik
Untuk melistriki ketiga desa itu, PLN membangun jaringan listrik sepanjang 21,22 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah 14,42 kms, jaringan tegangan menengah, 4 gardu sebesar 200 kilo Volt Ampere (kVA).
Agustinus mengatakan upaya melistriki ketiga desa tersebut menjadi kepuasan tersendiri karena bisa menghadapi tantangan berupa medan yang cukup sulit dengan kondisi tanah berbatu serta banyak pohon rindang di hutan.
"Semua tantangan bisa diatasi sehingga pembangunan pun selesai sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan," katanya.
Baca Juga:
Selamat Tinggal Listrik 12 Jam, Kini Seluruh Desa di NTB Punya Listrik PLN 24 Jam
Ia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah dan berbagai lapisan masyarakat atas berbagai bentuk dukungan hingga pekerjaan dapat dituntaskan.
Agustinus berharap hadirnya listrik PLN tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat secara optimal untuk meningkatkan kualitas berbagai aspek kehidupan mereka.
Salah satu warga Desa Welai Selatan Lambertus Alopada menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kehadiran listrik yang sudah masuk ke desa.
"Pasokan listrik PLN ini sangat membantu usaha pengelasan yang saya jalankan," katanya.
Ia mengatakan sebelum hadirnya listrik PLN, sumber listrik untuk usaha pengelasan menggunakan genset dengan biaya operasional untuk bahan bakar yang cukup tinggi mencapai Rp 500.000 per bulan.
Lambertus meyakini dengan pemanfaatan listrik PLN maka biaya operasional akan berkurang drastis sekitar Rp 100 ribu per bulan sehingga dapat meningkatkan pendapatan. [Tio]