Erick pun menyinggung PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang memiliki utang US$ 2 miliar atau berdasarkan perhitungan perusahaan sebesar Rp 31 triliun. Dia mengatakan, utang ini salah satunya dipicu oleh investasi US$ 850 juta untuk proyek blast furnace yang kini mangkrak.
"Ini kan hal-hal yang tidak bagus, pasti ada indikasi korupsi, dan kita akan kejar siapapun yang merugikan, karena ini kembali bukannya kita ingin menyalahkan, tetapi penegakan hukum kepada bisnis proses yang salah harus kita perbaiki," kata Erick dalam acara Talkshow Bangkit Bareng, Selasa (28/9/2021).
Baca Juga:
Jasa Marga Raih Penghargaan Bergengsi ‘Indonesia Most Powerful Women Awards 2024’
4. PTPN
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan PTPN memiliki utang Rp 43 triliun. Utang tersebut merupakan penyakit lama dan terdapat korupsi terselubung.
"Contoh yang kita lakukan di PTPN di situ ada warnanya kuning, merah, hijau step-nya istilahnya. Di mana step-step yang harus dilakukan ketika PTPN punya Rp 43 triliun dan ini merupakan penyakit lama yang kita sudah tahu dan ini suatu korupsi yang terselubung, yang memang harus dibuka dan dituntut yang melakukan," katanya dalam rapat Komisi VI, Rabu (22/9/2021) lalu.
5. PLN
PT PLN (Persero) punya utang yang sangat besar, yakni mencapai Rp 500 triliun. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, salah satu cara yang dilakukan untuk membenahi keuangan PLN ialah menekan 50% belanja modal (capital expenditure/capex).
Baca Juga:
Buntut Kritik PSN PIK 2, Said Didu Penuhi Panggilan Polisi
"PLN itu utangnya Rp 500 triliun, tidak ada jalan kalau PLN itu tidak segera disehatkan. Salah satunya kenapa sejak awal kami meminta capex PLN ditekan sampai 50%, kalau bapak-bapak, ibu-ibu ingat waktu itu seperti itu," katanya saat rapat dengan Komisi VI, Kamis (03/6/2021) lalu.
"Alhamdulillah PLN bisa menekan capex sampai 24%, Rp 24 triliun sehingga itu yang menjadi cashflownya lebih baik," tambahnya.
6. Waskita Karya
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono menjelaskan mengungkap beban utang perusahaan mencapai Rp 54 triliun. BUMN konstruksi tersebut berupaya mengurangi beban tersebut dengan melepas ruas tol secara bertahap sejalan dengan penyelesaian pembangunan tol.