WahanaListrik.com | PT PLN (Persero) menyebut realisasi penyerapan batu bara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), baik ke PLN Group maupun ke pengembang listrik swasta (Independent Power Producers/ IPP) hingga Oktober 2021 mencapai 93,2 juta ton.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, realisasi penyerapan batu bara untuk pembangkit listrik nasional tersebut terdiri dari untuk PLN Grup 55,5 juta ton dan IPP 37,6 juta ton.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Total realisasi pemenuhan kebutuhan batu bara untuk ketenagalistrikan sampai dengan Oktober 2021 adalah sebesar 93,2 juta ton," ungkapnya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Senin (15/11/2021).
Dia merinci, 93,2 juta ton batu bara untuk pembangkit listrik di dalam negeri tersebut berasal dari pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) sebesar 41,77 juta ton, Izin Usaha Pertambangan Khusus Operasi (IUP-OP) 4,31 juta ton, BUMN 11,44 juta ton, IUP Penanaman Modal Asing (IUP PMA) 2 juta ton, IUP OP 22,98 juta ton, IUP OPK 10,65 juta ton.
Lantas, siapa saja perusahaan batu bara pemasok batu bara terbesar untuk pembangkit listrik di dalam negeri ini? Ini dia dikutip dari cnbcindonesia.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Berikut 10 pemasok batu bara terbesar ke PLN Group, berdasarkan data PLN:
1. PT Bukit Asam
Dengan jumlah kontrak 14,95 juta ton, terdiri dari 11,5 juta ton kontrak dengan divisi batu bara PLN dan 3,45 juta ton untuk PT Indonesia Power.
2. Konsorsium PT Arutmin Indonesia dan PT Darma Henwa
Dengan jumlah kontrak 7,56 juta ton, kontrak dengan divisi batu bara PLN, belum termasuk kontrak dengan PT Pembangkit Jawa Bali.
3. PT Kaltim Prima Coal
Dengan jumlah kontrak 4 juta ton (UIK Tanjung Jati), belum termasuk kontrak dengan PT Pembangkit Jawa Bali.
4. PT Titan Infra Energy
Dengan jumlah kontrak 2,92 juta ton.
5. PT Artha Daya Coalindo
Dengan jumlah kontrak 2,26 juta ton, kontrak dengan PT Indonesia Power.
6. PT Hanson Energy
Dengan jumlah kontrak 2,13 juta ton
7. PT Rizki Anugrah Pratama
Dengan jumlah kontrak 2,11 juta ton.
8. PT PLN Batubara
Dengan jumlah kontrak 2,05 juta ton.
9. Konsorsium PT Exploitasi Energi Indonesia, CV Multi Bara Persada & PT Borneo Indo Bara
Dengan jumlah kontrak 2 juta ton.
10. Konsorsium PT Dwi Guna Laksana dan PT Borneo Indo Bara
Dengan jumlah kontrak 1,89 juta ton.
[Tio]