WahanaListrik.com | Terkait masih ada desa yang belum teraliri listrik milik negara di Kepulauan Nias ditanggapi oleh Pihak PLN Area Nias.
Desa yang belum teraliri listrik itu di Desa Sisobahili II Tanose'o, Kecamatan Gunungsitoli Selatan, Kota Gunungsitoli dan Desa Tetehosi Botomuzoi, Kecamatan Botomuzoi Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara.
Baca Juga:
Lakukan Uji Petik Penggunaan Dana PMN, Kementerian BUMN dan PLN Tinjau Listrik Desa di Kepulauan Nias
Manager PLN Area Nias Hasundungan Siahaan mengungkapkan pihaknya telah mengusulkan ke unit yang mengelola listrik desa agar desa tersebut dapat teraliri listrik.
"Sudah kami usulkan unit yang mengelola listrik desa, kita tinggal menunggu realisasinya," kata Hasundungan Siahaan seperti yang diberitakan nias.wahananews.co melalui WhatsApp, Kamis (24/2/2022) sore.
Ketika ditanya apa kendala mengapa listrik belum terpasang di dua desa dimaksud hingga sekarang, Hasundungan berkilah belum mengetahui secara pasti.
Baca Juga:
Kementerian BUMN dan PLN Lakukan Uji Petik Penggunaan Dana PMN Listrik Desa di Kepulauan Nias
"Nanti kami tanyakan ke unit terkait," kilahnya.
Sebagai informasi, ratusan warga Desa Sisobahili II Tanose'o, Kecamatan Gunungsitoli Selatan, Kota Gunungsitoli dan Desa Tetehosi Botomuzoi, Kecamatan Botomuzoi Kabupaten Nias, setiap malam selalu mengalami gelap gulita tanpa penerangan lampu listrik.
Selama ini mereka hanya mengandalkan lampu teplok yang menggunakan minyak tanah, dan sebagian dari penduduk desa yang menggunakan mesin genset pun tidak setiap harinya, hal ini dikarenakan biaya bahan bakar minyak (BBM) yang cukup mahal.
Warga Pernah Menyampaikan Keluhan kepada PLN dan Pemerintah
Keluhan warga yang tidak pernah menikmati listrik ini sudah berulang kali disampaikan ke PLN namun terkesan diabaikan, sementara mesin genset setiap tahunnya rusak dan berakibat pada peralatan elektronik milik mereka yang kerap rusak.
Bukan hanya ke PLN, warga juga pernah menyampaikan keluhannya kepada Pemerintah Kota Gunungsitoli, dalam hal ini Walikota dan Wakil Walikota Gunungsitoli, namun mereka merasa terkesan di anak tirikan dan hanya diberikan harapan palsu.
Menurut Kepala Desa Sisobahili II Tanose'o, Kecamatan Gunungsitoli Selatan, Kota Gunungsitoli, warga di Kades Sisobahili II Tanose'o berdampingan dengan Desa Tetehosi Botomuzoi hanya dapat mengerjakan aktivitas sehari-hari dengan peralatan manual saja.
Melihat kondisi ini, pemerintah melalui PLN harus bekerja keras lagi untuk menggenjot perluasan akses penyediaan listrik ke masyarakat khususnya di daerah 3T (Terdepan, Tertinggal, Terluar) terus dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini oleh PT PLN (Persero).
Menurut informasi yang dirilis PLN tahun 2021 lalu, pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi sebesar 99,99%.
Adapun rasio elektrifikasi mencerminkan jumlah rumah tangga di Indonesia yang sudah menikmati aliran listrik.
Menurut informasi dari Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Agung Murdifi, sampai dengan September 2021, jumlah desa yang sudah teraliri listrik telah mencapai 83.125 dari 83.441 total desa di seluruh Indonesia atau 99,62%.
Alhamdulillah, jumlah desa berlistrik terus mengalami peningkatan. Kalau pada tahun 2017 baru mencapai 75 ribu desa, pada 2021 sudah lebih dari 83 ribu desa berlistrik di Indonesia. Hal ini membuat rasio desa berlistrik di Indonesia telah lebih dari 99%," ujar Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Agung Murdifi kepada salah satu media di Jakarta, Kamis (16/12/2021). [CKZ/Tio]