Ke depannya, Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi dan BPH Migas diharapkan menyiapkan infrastuktur penyaluran pipa BBM ke titik-titik tertentu. "Ini antisipasi guna mengurai antrean panjang," jelas Arifin.
Dari sisi kebutuhan LPG, rata-rata penyaluran realisasi penyaluran LPG Satgas Nataru 2021 dari PT Pertamina mengalami kenaikan sekitar 1% dari rerata Oktober 2021.
Baca Juga:
Jelang Nataru, BANK NTT Cabang Ende Salurkan Bantuan Untuk Anak Stunting
Pada periode yang sama, lonjakan cukup signifikan terjadi pada kebutuhan Avtur dimana rata-rata realisasinya meningkat sekitar 22,95% dari rerata Oktober 2021.
Hingga 22 Desember 2021, pasokan dan penyaluran BBM dan LPG nasional berjalan lancar dengan rincian ketahanan stok untuk LPG 15,32 hari, kerosene 44,40 hari, premium 23,33 hari, pertalite 7,72 hari, pertamax 21,75 hari, turbo 48,93 hari, solar/bio 18,90 hari, dexlite 1,68 hari, dex 31,12 hari, dan avtur 37,88 hari.
Pemerintah pun turut mengapresiasi upaya Pertamina dan PLN atas dedikasi serta kesiagaan memberikan layanan terbaik kepada masyarakat dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Nataru.
Baca Juga:
Jelang Nataru, Jumlah Penumpang di Bandara Juanda Meningkat
"Mereka berdedikasi penuh untuk melayani keperluan BBM dan Listrik masyarakat, terutama pada periode Nataru," puji Arifin.
Salah satu kesiapan yang dilakukan oleh Satgas Nataru adalah memberikan layanan BBM, LPG, dan Avtur di Jawa bagian Barat adalah menyiapkan agen, pangkalan siaga, dan Layanan Pertamina Siaga dengan rincian Agen LPG PSO Siaga 1.058 titik, pangkalan LPG Siaga 6.413 titik, agen LPG Non PSO Siaga 180 titik, Sub Agen LPG Non PSO Siaga 632 titik, 2 unit mobile dispenser, 9 titik BBM Modular, 17 titik Pertamina Delivery Service (PDS), dan SPBU Kantong sebanyak 53 unit.
Titik rawan kemacetan area yang dilayani Satgas Nataru Jawa Bagian Barat antara lain wilayah Anyer, Merak, Cikampek, Nagrek, Cirebon, Garut dan daerah wisata Puncak, Lembang, Ciwidey, Pangandaran dan Pelabuhan Ratu. [Tio]