MoU Green Industry Cluster, lanjut Pahala, bakal menjadi dasar sinergi BUMN dalam menciptakan framework pengembangan yang lengkap dan terstruktur atas kegiatan dekarbonisasi sektor industri baik melalui utilisasi sumber-sumber energi terbarukan maupun mitigasi atas emisi pemanfaatan energi fosil melalui teknologi CCS/CCUS.
“Dengan berkolaborasi lintas Kementerian/Lembaga dalam kegiatan ini, diharapkan adanya peran aktif PLN, Pupuk Indonesia dan Pertamina proses transisi energi antara lain dalam penataan dan penciptaan regulasi yang dapat mendorong pemanfaatan energi bersih secara lebih optimal,” tandas Pahala.
Baca Juga:
Jasa Marga Raih Penghargaan Bergengsi ‘Indonesia Most Powerful Women Awards 2024’
“Hal ini tentu saja merupakan satu dari milestone penting khususnya bagi BUMN. Tiga perusahaan besar BUMN kolaborasi untuk mewujudkan energi masa depan. Green economy akan menjadi leading kedepan,” kata Dirut PT Pertamina Nicke Widyawati.
Pertamina,urai Nicke, akan bekerja sama dengan PLN melakukan studi pengembangan pembangkit EBT apa yang bisa diakselerasi khususnya di wilayah pabrik milik seluruh anak usaha Pupuk Indonesia.
“Kita harus menghasilkan achivment dan milestone dalam transisi energi. Dalam kerja sama ini kita akan mewujudkan green energy cluster,” jelas Nicke.
Baca Juga:
Buntut Kritik PSN PIK 2, Said Didu Penuhi Panggilan Polisi
Nicke menuturkan, kerjasama untuk mewujudkan green energy cluster tersebut karena dilandasi pemikiran bahwa tantangan masa depan ke arah transisi energi ini perlu dilakukan sesuai dengan kerangka ke depan.
Untuk menjalankan hal tersebut, Nicke mengungkatkan enam langkah sebagai berikut;
Pertama, decarbonization program yang dilakukan mulai dari tingkat operasional, penggunakan energi baru dan terbarukan dalam penyedian listrik, dan menghasilkan produk-produk yang ramah lingkungan, termasuk Carbon Capture & Storage-Utilization.