Sementara itu, permintaan kabel listrik masih terkonsentrasi sebesar 60 persen di Pulau Jawa. Namun demikian, untuk produk non kabel seperti konduktor, diproyeksikan akan melonjak permintaannya di luar Jawa pada tahun ini.
"Untuk konduktor aluminium, mungkin besarnya ada di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, bisa jadi lebih besar dari di Pulau Jawa," ujarnya.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Pasalnya, fasilitas infrastruktur ring transmisi yang menggunakan konduktor sudah relatif mapan di Pulau Jawa. Hal yang berbeda terjadi di kawasan lain yang infrastruktur ring transmisinya masih terus berkembang.
Sementara itu, pembangunan kawasan industri di Indonesia Timur, seperti di Morowali juga akan meningkatkan permintaan kabel di wilayah tersebut.
Namun, Noval menilai volume peningkatannya tidak akan signifikan karena karakteristik Kawasan Industri Morowali yang dikhususkan untuk pengolahan nikel.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Kalau ditanya demand, oh itu jadi demand sekali tetapi tidak berarti kalau ada pembangunan Kawasan Industri Morowali, permintaan di Timur jadi besar," ujarnya. [Tio]