WahanaListrik.com | Pemulihan ekonomi nasional yang dibarengi dengan bergeliatnya aktifitas pembangunan diproyeksi akan mengerek permintaan kabel listrik pada 2022 hingga 20 persen.
Asosiasi Perusahaan Kabel Listrik Indonesia (Apkabel) mencatat utilitas kapasitas produksi kabel listrik pada tahun lalu membaik ke angka 60 persen berkat kenaikan permintaan pada kuartal terakhir.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Ketua Umum Apkabel Noval Jamalullail mengatakan dengan proyeksi pertumbuhan permintaan sebesar 20 persen pada tahun ini, utilitas diharapkan terkerek hingga 70 persen hingga 75 persen.
"Harapannya tahun ini Omicron dan pandemi tidak mengganggu, sehingga pertumbuhan ekonomi bisa kembali normal," kata Noval kepada media, Rabu (12/1/2022).
Sementara itu, utilitas kapasitas produksi kabel fiber optic tercatat berada di angka 70 persen hingga 75 persen pada 2021, dan ditarget meningkat hingga 80 persen pada tahun ini.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Industri kabel listrik domestik memiliki kapasitas produksi kabel transmisi bawah tanah berkapasitas 50 Kilo Volt (KV) hingga 150 KV sepanjang 3.420 km per tahun.
Adapun, permintaan kabel listrik layang dengan kapasitas 150 KV hingga 500 KV untuk transmisi dari pembangkit ke gardu mencapai sekitar 64.400 Km per tahun.
Noval mengatakan total kapasitas terpasang tersebut relatif stagnan dari posisi sebelum pandemi. Meski ada sejumlah pabrikan yang gulung tikar, ada pula perusahaan baru atau pengusaha lama yang menambah kapasitas produksi.