Pimpinan Rosan Production, Butet Kartaredjasa menyatakan rangkaian pementasan ini tidak sekadar mengaktifkan kembali kelompok-kelompok seni tradisi yang terhenti akibat pandemi, tetapi juga mengaktifkan kembali kantong-kantong budaya yang telah lama mangkrak.
“Kita ketahui bahwa menggelar pertunjukan di tengah pandemi merupakan hal yang sulit dilakukan. Padahal, pertunjukan bagi pelaku seni tradisional hal itu adalah hidup dan nyawa mereka. Bisa dibayangkan bagaimana mereka bertahan 2,5 tahun ini,” ujarnya.
Baca Juga:
Seorang Pria Tewas Tersengat Listrik, Diduga Mau Mencuri Kabel PLN di Sei Rampah
Rosan Production menginisiasi 20 kelompok pelaku pertunjukan tradisional untuk dipentaskan. Adapun rangkaian gelaran ini tidak hanya digelar di gedung pertunjukan tetapi juga di kampung-kampung.
Pertunjukan tradisional ini terdiri dari pementasan Wayang Kulit, Pementasan Ketoprak, Musik dan Teater Rakyat.
Dari 20 pementasan ini diharapkan ada efek domino untuk UMKM.
Baca Juga:
Bangun Pembangkit Listrik Mikro Hidro di Papua Pedalaman, ALPERKLINAS Apresiasi Dukungan TNI
Misalnya saja, pertunjukan yang dilaksanakan di kampung dapat mengundang atau menciptakan pasar dadakan yang dapat menggerakkan ekonomi mikro - minimal memberikan hiburan bagi para penikmat seni tradisi. [Tio]