WahanaListrik.com | Sejatinya kehadiran PLN Batu Bara sebagai anak perusahaan PLN menjadi benteng penjaga pasokan batu bara untuk pembangkit PLN Grup.
Sejarah berkata lain, nasibnya kini diujung tanduk. Menteri BUMN Erick Thohir ketika melakukan konferensi pers terkait alasan pencopotan Direktur Energi Primer PLN, Rudy Hendro Prastawa mengungkapkan akan menghapus PLN Baru Bara sebagai bagian dari transformasi PLN.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
“PLN Batubara akan dibubarkan, sebagai gantinya akan dibentuk subholding pembangkit agar lebih efisien dan berdaya saing”, kata Erick Thohir
Ada yang menarik dari krisis batu bara untuk pembangkit PLN kali ini. Korban-pun berjatuhan. Dulu saat Dirut PLN dijabat Edy Widiono, karena persoalan batu bara, Direktur Energi Primer, Ali Herman Ibrahim dicopot dari jabatannya.
Kasus ini terulang kembali. Dengan alasan saat krisis direktur energi primer tidak ada di war room saat Menteri ESDM dan Menteri BUMN sidak ke PLN, Rudy menjadi korban pertama dicopot dari jabatannya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Sebagaimana diketahui, sebelum menjabat direktur energi primer, Rudy adalah Direktur Utama PLN Batu Bara.
Pergolakan terus berlanjut, dari Dirjen Minerba Kementerian ESDM, salah satu direkturnya yang mengurusi soal batu bara akhirnya tercampak juga dari jabatannya
PLN Batu Bara kini tinggal menunggu hari setelah dengan resmi Menko Luhut menyatakan PLN Batu Bara akan dibubarkan.
Siapapun tumbalnya dan apapun namanya nanti yang penting pasokan batu bara untuk pembangkit PLN Grup dan Pembangkit Swasta/IPP tetap bisa terpenuhi.
Regulasi DMO harus ditegakan, beri sanksi tegas dan penghargaan harus diberikan kepada perusahaan yang melanggar dan memenuhi pasokan batu bara dalam negeri. [Tio]