Listrik.WahanaNews.co | Executive Vice President Gas dan BBM PLN Rachmat Asyari dalam diskusi Arah Baru Industri Hulu Migas di Hotel Sultan mengatakan bahwa tarif listrik di Indonesia cukup kompetitif.
“Bukti bahwa harga keekonomian tarif listrik masih kompetitif adalah masih mampu berperan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional menembus angka 6 persen,” ungkap Rachmat di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (25/8/2022).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Lebih lanjut Rachmat menjelaskan, pasokan gas untuk pembangkit PLN saat ini lebih banyak di suplai dari lapangan Tangguh Papua.
Sesuai dengan amanah RUPTL, PLN akan lebih banyak membangun pembangkit hijau untuk secara bertahap mengurangi peran PLTU batubara.
“PLN menargetkan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Sebesar 14 persen. Dengan harga gas USD 6 per mmbtu harga listrik bisa kompetitif. Yang paling penting keandalan pasokan gas tetap terjaga,” imbuhnya
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Ia menegaskan, gas jangan hanya dijadikan untuk komonditas semata tapi harus dijadikan penggerak untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan adanya kebijakan harga khusus gas untuk industri tertentu, termasuk untuk listrik diharapkan berdampak signifikan untuk industri dalam negeri.
“Jika dijadikan komonditas maka yang beruntung negara lain. Dengan memasok gas ke industri domestik maka sirkular ekonominya akan sangat besar,” tutup Rachmat. [Tio]