WahanaListrik.com | Biaya yang harus dibayarkan Pemkot Probolinggo untuk tagihan penerangan jalan umum (PJU) tahun lalu turun drastis.
Penurunan ini terjadi pada April hingga Desember.
Baca Juga:
Gerak Cepat! PLN Bekasi Amankan Aliran Listrik di Wilayah Terdampak Banjir
Rata rata biaya PJU per bulan berkisar Rp 1,030 milliar.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Probolinggo, Agus Efendi mengungkapkan, periode Januari hingga Desember biaya yang dikeliarkan sebesar Rp 13.170.000.000.
Jumlah ini mengalami penurunan yang signifikan jika dibandingkan periode yang sama pada 2020 yang mencapai Rp 15,6 miliar.
Baca Juga:
Sepanjang 2024, Electrifying Agriculture PLN Punya 53.539 Pelanggan Baru
Penurunan ini dikarenakan adanya kebijakan pemadaman PJU di seluruh jalan perkotaan saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada Juli hingga Oktober.
Sebab sesuai petunjuk dari pusat, pemadaman ini untuk mengurangi mobilitas masyarakat.
“Kalau tahun 2019 dan 2020, tagihan PJU Kota Pobolinggo memang mencapai Rp 15,6 miliar. Per bulan bisa mencapai Rp 1,3 miliar hingga lebih. Kalau tahun lalu ada penurunan yang signifikan hingga turun sebesar Rp 270 jutaan setiap bulannya,” ungkapnya.
Mantan Kasatpol PP Kota Probolinggo ini mengaku, pihaknya optimistis jika tagihan PJU untuk tahun ini akan semakin turun dibandingkan tahun lalu.
Dishub sendiri sudah melakukan sejumlah langkah untuk efisiensi tagihan PJU. Mulai dari validasi data PJU hingga meterisasi PJU.
Bahkan sejumlah lokasi PJU juga telah dilakukan penggantian lampu dari konvensional menjadi LED yang lebih hemat energi.
Seperti di Jalan Panglima Sudirman, Jalan Suroyo dan Jalan Soekano Hatta. Dengan langkah ini, biaya PJU bisa ditekan.
“Ini juga program wali kota untuk efisiensi. Dan alhamdulillah hasilnya juga terlihat. Meski pemadaman berlangsung sampai Oktober, namun nyatanya tagihan PJU sampai akhir tahun di bawah tagihan 2020 lalu,”pungkas Agus. [Tio]