WahanaListrik.com | Ekspor batu bara dilarang mulai 1 Januari hingga 31 Januari 2022. Pelarangan ekspor batu bara dilakukan demi menjaga kehandalan pasokan listrik akibat pasokan batu bara yang menipis.
Dengan kebijakan pelarangan ekspor batu bara, Apakah ada dampaknya ke China? Apakah China akan gelap gulita? Sebab, China menjadi salah satu negara yang menggantungkan kebutuhan batu baranya untuk pembangkit listrik dari Indonesia
Baca Juga:
5 Juragan Batu Bara RI, Juaranya Punya Harta Rp 378 T
"Meskipun ada larangan ekspor dari Indonesia di Januari, dampaknya secara keseluruhan terhadap pembangkit listrik nasional (China) masih terkendali," ujar juru bicara Fengkuang Coal Logistics, dikutip dari Bloomberg, Selasa (4/1/2022).
China tercatat sebagai pengguna dan importir batu bara terbesar di dunia, sementara Indonesia adalah eksportir terbesar.
Setelah China stop impor batu bara dari Australia, impor batu bara China dari Indonesia 60% sejak akhir November 2021, menurut data Bea Cukai China.
Baca Juga:
Harga Pasar Ekspor Tinggi, Puluhan Perusahaan Ogah Pasok Batu Bara ke PLN
China juga penambang bahan bakar terbesar di dunia. Dengan kurangnya pasokan batubara, tentu pasokan listriknya akan terbatas.
Tentunya, larangan ini menuai kontra dari kalangan pengusaha yang masih ingin menjual batu bara dengan harga internasional. Namun, pemerintah mengambil langkah ini untuk mengamankan listrik nasional.
"Meskipun suplai batu bara ke China akan berkurang gara-gara larangan ini, dampaknya terbatas di jangka pendek karena suplai domestik masih mencukupi," ujar Analis Morgan Stanley Sara Chan. [Tio]