WahanaListrik.com | Saham perusahaan kendaraan listrik rontok menyusul kegagalan nyata dari upaya Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam membangun kembali pemulihan ekonomi mencakup insentif signifikan untuk sektor berkembang.
Saham perusahan rintisan kendaraan listrik (EV) antara lain Lordstown Motors, Faraday Future dan Nikola kompak turun lebih dari 7 persen pada Senin, 20 Desember 2021.Pada hari yang sama Rivian Automotive yang go public melalui blockbuster bulan lalu mencapai titik terendah senilai USD 88,40 per saham.
Baca Juga:
Ponakan Luhut Panjaitan, Pandu Sjahrir Bakal Akuisisi 10,67% Saham NET TV
Saham pembuat mobil lain seperti Tesla dan General Motors juga kehilangan kekuatan selama sesi perdagangan. Keduanya tidak lagi memenuhi syarat untuk kredit pajak EV federal tetapi akan berada di bawah Build Back Better.
Insentif kendaraan listrik dalam rencana Build Back Better sebesar USD 12.500 per kendaraan dan dipandang penting guna memacu permintaan konsumen di EVS. Mengingat harga jauh lebih tinggi dari mobil konvensional.
Pejabat transportasi telah menggembar-gemborkan RUU Build Back Better sebagai bagian penting dari rencana Biden bersama dengan paket infrastruktur baru demi membantu mencapai tujuan penjualan EV presiden.
Baca Juga:
Saham Prajogo Pangestu Rontok, Rp 180 Triliun Hilang dalam Hitungan Menit
Joe Biden mengatakan ingin setengah dari semua kendaraan baru yang dijual pada 2030 adalah kendaraan listrik (EV). Termasuk kendaraan listrik hibrida plug-in yang mencakup baterai EV dan mesin pembakaran internal tradisional.
Paket infrastruktur bipartisan Biden mengalokasikan USD 7,5 miliar untuk pengisi daya EV. Sedangkan Wall Street telah menetapkan signifikansi yang lebih besar untuk insentif Build Back Better yang sekarang tidak mungkin berlalu.
Senator Demokrat Virginia Barat Joe Manchin secara efektif membatalkan RUU itu pada Minggu, 19 Desember 2021 dan mempertegas dia tidak akan memilih mendukung di Senat 50-50.