Pertemuan yang diadakan secara hybrid itu kemudian juga menyorot penandatangan nota kesepakatan (MoA) antara jurusan Teknik Mesin Sampoerna University dan Politeknik Negeri Medan.
Kesepakatan ini menjelaskan ruang lingkup kerja sama yang lebih spesifik antar program studi, di mana kegiatan eksperimen, penelitian, publikasi, dan pengabdian masyarakat yang berkaitan dengan energi terbarukan akan lebih ditekankan.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Dukung Rencana PLN Ubah Tiang Listrik Jadi SPKLU, Utamakan Keselamatan Masyarakat
Direktur Politeknik Negeri Medan Abdul Rahman, S.E., Ak., M.Si pun memaparkan mengapa penelitian energi terbarukan ini dipilih dan menjadi sangat penting.
Ia mengatakan, Indonesia memproduksi banyak sekali karbon dari bahan bakar fosil dan trennya terus meningkat sepanjang tahun.
Penggunaan energi terbarukan seperti air, angin, dan solar pun telah diterapkan, namun kombinasi semuanya masih sangat kecil dibandingkan dengan penggunaan batu bara, minyak bumi, dan gas alam.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Dukung Rencana PLN Ubah Tiang Listrik Jadi SPKLU, Utamakan Keselamatan Masyarakat
Maka dari itu, kerjasama antara Sampoerna University dengan pihaknya akan menjadi langkah untuk mengeksplorasi teknologi energi terapan dan produksi biofuel seperti bioetanol dan biodiesel, agar dapat menjadi solusi dari terus meningkatnya CO2.
“Harapannya, kerjasama 5 tahun ini dapat menjadi payung yang kuat untuk berkontribusi terhadap
kelestarian lingkungan dan energi nasional. Selain itu, sebagai institusi pendidikan tinggi di Indonesia, kami berharap dapat terus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia dengan dengan melakukan penelitian yang lebih mendalam di bidang energi dan bidang teknik lainnya,” tutup Abdul. [Tio]