Banyak petani buah naga di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) merasa terbantu dengan adanya listrik dari PLN yang mampu mempercepat pertumbuhan buah naga.
"Kami mengapresiasi gesitnya PLN tidak hanya di pelabuhan, tapi juga dalam wawasan baru seperti penerangan lampu untuk pertanian di TTU, buah naganya berlimpah. Mohon dukungan PLN supaya petani kita di Sikka juga bisa lebih produktif," tukasnya.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Sikka, Lalu Wahyu Efendi menyampaikan bahwa kapal Basarnas sudah merasakan manfaat ALMA. Kapal Basarnas yang berlabuh dapat menghemat biaya operasional secara signifikan.
"Ketika menggunakan solar, perbulan bisa sampai 3.000 liter atau setara Rp 50an juta. Sedangkan ketika menggunakan ALMA, kisaran harga hanya Rp 14,8 juta. Ini tentunya menghemat biaya operasional," ungkapnya.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT Fintje Lumembang mengatakan, pembangunan ALMA akan menunjang sektor perikanan dan kelautan di Maumere.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
ALMA dapat menurunkan biaya operasional nelayan dalam aktivitas bongkar muat hasil laut di pelabuhan.
“ALMA adalah inovasi PLN dalam bidang Electrifying Marine yang merupakan wujud dari transformasi PLN pilar “Customer Focused” guna meningkatkan pelayanan listrik yang lebih mudah, terjangkau dan andal untuk nelayan," ucap Fintje.
Selain memudahkan nelayan, hadirnya ALMA di Pelabuhan Wuring adalah bagian dari usaha PLN untuk mendorong transisi energi bersih dan mengurangi emisi karbon.