Hanya saja untuk mendapatkan teknologi itu tidak hanya mengandalkan colokan listrik yang ada di Hyundai Ioniq 5.
Rumah-rumah itu perlu leih dulu memasang inverter buat mengubah energi listrik DC yang ada di mobil listrik menjadi energi listrik AC. Saatini sudah lebih dari 1.000 unit inverter sudah dipasang di Utrecht.
Baca Juga:
Masuki Era Kendaraan Listrik, Wamendag: Indonesia Siap Tingkatkan Daya Saing SDM
Teknologi V2G yang ada di Hyundai Ioniq 5 merupakan peningkatan dari teknologi vehicle-to-load (V2L) yang juga ada di mobil listrik Korea Selatan itu.
Teknologi V2L memungkinkan Hyundai Ioniq 5 mengalirkan listrik ke berbagai perlengkapan rumah atau alat-alat elektronis lainnya.
“Di Hyundai, kami percaya bahwa pengisian dua arah yang dikombinasikan dengan teknologi V2G dapat mengubah baterai kendaraan listrik menjadi sumber daya yang fleksibel. Teknologi Ioniq 5 dan V2G tidak hanya menawarkan solusi alternatif bagi pelanggan yang ingin beralih dari mesin pembakaran tradisional, tetapi juga membantu meningkatkan kelangsungan energi terbarukan," ujar Michael Cole, CEO Hyundai Motor Europe dikutip Sindonews. [Tio]