"Jadi kalau Tesla tidak masuk, Amerika akan disuplai oleh Eropa dan UK. Secara geo ekonomi, ini sesuatu yang menarik untuk dikembangkan," katanya.
Pada perkembangan terbaru diketahui, perusahaan asal China, CATL menggandeng PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) untuk mengembangkan proyek baterai kendaraan listrik di Indonesia dengan nilai investasi nyaris US$6 miliar atau sekitar Rp 86,1 triliun.
Baca Juga:
Uni Eropa Berlakukan Tarif Tinggi Mobil Listrik Buatan China
Kerja sama tersebut terjalin melalui cucu usaha CATL yakni Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co., Ltd. (CBL). [Tio]