Bencana banjir dan longsor melanda 16 kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal sejak Jumat (17/12/2021). Beberapa hari sebelumnya, banjir juga melanda Kota Padangsidempuan, dua jam perjalanan darat dari kabupaten tersebut.
Bupati Mandailing Natal Jakfar Sukhairi Nasution lalu menetapkan status darurat bencana mulai Sabtu (18/12/2021) hingga Jumat (31/12/2021) mendatang. Selang beberapa hari kemudian, seorang nelayan dilaporkan hanyut di aliran Sungai Batang Natal. Warga yang mendengar sempat berupaya mencari hingga ke muara.
Baca Juga:
Mati Listrik di Bandara Filipina, Qantas Airlines Balik Lagi ke Sydney
"Warga juga sedang mencari seorang nelayan yang hilang. Kejadiannya tadi sore. Proses pencarian sampai ke muara," ujar warga setempat, Ikhwan AB, Minggu (19/12/2021).
Warga Desa Sikara-kara IV Gunawan Mangaraja Siregar membenarkan bahwa banjir yang melanda sejumlah titik di Kecamatan Natal mulai surut. Akan tetapi, aliran listrik di tempat itu masih padam.
Sedangkan akses jalan menuju Kecamatan Panyabungan sudah dapat dilintasi meski masih rawan longsor. "Kondisi sudah surut. Tapi listrik masih mati. Untuk jalan sudah mulai bisa dilewati," kata Wawan kepada Bisnis, Selasa (21/12/2021).
Baca Juga:
10.000 Rumah Mati Listrik Gegara Tupai Masuk Gardu Induk
Bencana banjir dan longsor membuat pasokan listrik terkendala di Kabupaten Mandailing Natal. Petugas PLN telah berupaya membenahi kerusakan.
Namun karena kondisi, petugas belum bisa berbuat banyak.
"Petugas kami siang malam berproses terus. Karena akses banyak yang belum bisa dilewati, maka kami belum bisa berbuat banyak. Seluruh petugas berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk proses recovery," ujar Pelaksana Tugas Manajer Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah Sumatra Utara Yasmir Lukman, Minggu (19/12/2021).