WahanaListrik.com | Perkara krisis pasokan batu bara PT PLN (Persero) berbuntut panjang. Dua menteri Joko Widodo (Jokowi) saling sambut atau menyepakati untuk membubarkan anak usaha PLN di bidang pengadaan energi primer batu bara yakni PT PLN Batubara.
Menteri itu adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Pada Rabu (12/1/2022) ini, Erick kembali menekankan akan membubarkan PT PLN Batubara. Saat ini Kementerian BUMN tengah menyusun perbaikan struktur total PLN secara menyeluruh.
Menteri Erick Thohir bilang, bahwa ia mendukung pernyataan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Bisnar Pandjaitan atas pembubaran PLN Batubara itu.
"Nah ini harus kita lakukan, karena itu kita kembali harus memperbaiki struktur total dari PLN karena itu kita sedang mempelajari untuk membuat holding dan dua sub holding," terang Erick, Rabu (12/1/2022)
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Adapun Erick tengah mempelajari pembuatan holding yakni PT PLN sendiri sebagai holding yang akan mengurus atau fokus ke bidang transmisi listrik.
Sementara dua sub holding itu diantaranya adalah sub holding ritel yang mengurus pelayanan pelanggan. Dan satu lagi sub holding pembangkit.
"Sub holding power atau pembangkit di situ pasti ada batu bara ada EBT solar, air, geothermal dan lainnya, kalau ini terjadi, PLN Batubara bisa kita lebur atau ditutup karena kan sudah ada institusi yang melakukan ini secara terkonsolidasi," ungkap Erick.