“Sistem kelistrikan PLN saat ini sudah sangat andal, daya mampu juga berlebih sehingga tidak ada lagi isu defisit daya. Jadi bagi para pengusaha yang berniat akan membangun industri di Kalselteng silakan bangun, Anda fokus mengurus bisnisnya, kami yang urus listriknya,” jelas Joharifin.
Joharifin berharap, dengan penandatanganan ini dapat berdampak luas bagi perekonomian baik di daerah maupun secara nasional.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Karena kehadiran industri smelter bisa menyerap tenaga kerja lokal yang kemudian berdampak kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Dengan mulai tumbuhnya tempat-tempat industri seperti ini, tentu besar harapan kita bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita, apalagi seperti kita ketahui bersama saat ini adalah masa bangkit akibat pandemi Covid-19,“ jelas Joharifin.
Direktur Utama PT Kobar Lamandau Mineral (PT KLM), Chandra Sastrawiliong mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan PLN, khususnya untuk suplai daya sebesar 39 MVA yang akan diberikan untuk perusahaannya.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
“Kami sangat berterima kasih kepada pihak PLN yang telah memfasilitasi perusahaan kami melalui PJBTL dengan daya 39 MVA ini,” imbuhnya.
Chandra menjelaskan, selama ini Indonesia masih mengimpor produk zinc ingot atau logam seng dari luar negeri.
Menjawab kebutuhan pasar yang semakin besar dengan sumber daya yang tersedia, PT KLM memproduksinya di dalam negeri dengan tingkat kemurnian mencapai 99,995 persen sehingga proses pengolahan bahan baku ini membutuhkan energi listrik yang besar dan andal.