“Untuk Peningkatan Investasi Subsektor Ketenagalistrikan, status data prognosis triwulan IV 2021 mencapai US$ 6,75 miliar atau sekitar 68,1 persen dari target 2021 yang sebesar US$ 9,91 milyar,” ujar Rida.
Susut Jaringan Tenaga Listrik menunjukkan kemajuan dengan mencapai 9,01 persen atau turun 0,11 persen dari tahun 2020 yang nilainya 9,12 persen.
Baca Juga:
Kisah Petugas PLN Siaga Layani Masyarakat di Posko Mudik BUMN
Angka capaian tersebut di atas merupakan prognosa sampai dengan Desember 2021.
Target 2022
Dalam kesempatan yang sama, Rida juga menyampaikan rencana kerja tahun 2022 di antaranya penambahan kapasitas pembangkit listrik yang ditargetkan mencapai 2.949,58 MW, penambahan jaringan transmisi sebesar 4.632,10 kms, penambahan Gardu Induk sebesar 7.510 MVA, penambahan Jaringan Distribusi sepanjang 50.657 kms, Gardu Distribusi sebesar 3.615 MVA.
Konsumsi Listrik Per Kapita tahun 2022 ditargetkan mencapai 1.268 kWh per kapita, Rasio Elektrifikasi ditargetkan mencapai 100 persen, SAIFI Nasional sebesar 5 kali per pelanggan/tahun, SAIDI Nasional sebanyak 5 jam/pelanggan/tahun, Persentase TKDN sebesar 35 persen, penurunan emisi CO2 pembangkit sebesar 5,36 juta ton, pengembangan Smart Grid di 5 lokasi, peningkatan investasi sebesar US$ 7,55 miliar, susut jaringan sebesar 8,93 persen, dan jumlah pelanggan listrik yang ditargetkan bertambah 81.217 ribu pelanggan di tahun 2022 ini.
Baca Juga:
Tanpa Kedip, PLN Berhasil Amankan Kelistrikan Salat Id Se-Indonesia
“Demi meningkatkan kualitas ketenagalistrikan di Indonesia, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan akan selalu berusaha meningkatkan pelayanan yang mendukung tercapainya tenaga listrik yang cukup, andal, berkelanjutan, terjangkau, dan adil,” pungkas Rida. [Tio]