Saat itu, sewaktu pekerjaan di daerah kepulauan menggunakan kapal motor, tepatnya di Pulau Treweng berjarak 2 jam perjalanan dari Kota Kalabahi, kapal hampir terbalik karena dampak cuaca yang tidak bersahabat.
“Syukur Tuhan masih sayang saya waktu itu, sehingga masih ada rasa trauma yang membekas jika mengingat kembali kisah itu,” kenang Luther.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Cerita serupa sepertinya juga dapat ditemui dari perjuangan para petugas PLN yang berupaya melistriki daerah 3T. Untuk itu, General Manager PLN Unit induk Wilayah Nusa Tenggara Timur Agustinus Jatmiko mengapresiasi pegawai PLN NTT yang ditugaskan di Pulau Alor untuk membangun jaringan listrik desa.
“Seorang pegawai yang masih muda dengan dedikasi dan loyalitasnya sebagai putra daerah, saya bangga kepada Luther Tubulau ini dan saya yakin pegawai PLN lainnya juga mempunyai antusiasme yang sama karena PLN menerapkan budaya “AKHLAK” dalam melaksanakan tugas pelayanan,” ujar Agustinus.
Agustinus menambahkan, Kabupaten Alor ini salah satu kabupaten yang kondisi geografis dan infrastruktur cukup menantang.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Harus diakui, butuh usaha ekstra ketika melistriki desa – desa di Alor seperti yang dilakukan oleh Luther Tubulau, seorang pegawai PLN yang masih muda dengan dedikasi dan loyalitasnya sebagai putra daerah.” ungkap Jatmiko.
Dirinya juga menjelaskan bahwa sejak tahun 2018, PLN telah berhasil melistriki 44 desa terpencil di Provinsi NTT.
“Meskipun penuh tantangan, kami akan terus berupaya melistriki wilayah-wilayah terpencil,” pungkas Jatmiko. [Tio]