PLTS merupakan salah satu program prioritas pemerintah untuk mencapai target pengembangan energi baru terbarukan (EBT) 23 persen di tahun 2025.
Potensi energi surya di Indonesia sangat tinggi dan mulai memiliki harga yang kompetitif.
Baca Juga:
Layanan SuperSUN PLN, Inovasi Listrik Bersih 24 Jam, Dukung Kemajuan Masyarakat Kepulauan di Sulawesi Selatan
"Maka dari itu, diperlukan sinergi antara Pemerintah sebagai regulator, PLN sebagai operator, pihak industri sebagai produsen, serta masyarakat sebagai konsumen sehingga bisa mengakselerasi pemanfaatan potensi energi surya secepatnya," kata dia.
Beberapa waktu lalu, lanjut Linus, PT Surya Energi Indotama (PT SEI) menjadi salah satu perusahaan tujuan Komisi VII DPR RI melakukan rangkaian Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI yang membidangi energi dan perindustrian.
Kunjungan Kerja Spesifik pada Jumat, 24 Juni 2022 ini menyasar pada diskusi pengembangan infrastruktur energi baru terbarukan, khususnya panel surya di Indonesia.
Baca Juga:
Energi Surya Jadi Sumber Cahaya Bagi Kehidupan Masyarakat Desa Tepian
Diskusi dihadiri oleh Anggota Komisi VII DPR RI yang dipimpin oleh Eddy Soeparno selaku Ketua Komisi VII DPR RI, Direktur Utama PT SEI Bambang Iswanto selaku tuan rumah, Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN Wiluyo Kusdwiharto, Direktorat Aneka EBT ESDM Andriah Feby Misnam, Sekretaris Ditjen ILMATE M. Arifin, Dir Industri Logam Kemenperin Liliek Widodo, dan Direktur Strategi Bisnis & Portofolio PT Len Industri (Persero) Linus Andor M Sijabat.
Kunjungan kerja spesifik ini bertujuan mendapatkan informasi mengenai PT SEI, perkembangan industri panel surya di Indonesia, serta gambaran permasalahan dan kendala yang dihadapi.
Anggota Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno mengatakan pihaknya ingin secara langsung ingin mengetahui dukungan yang dibutuhkan PT SEI dalam rangka pengembangan infrastruktur panel surya di Indonesia, dan mengetahui efektivitas peran pemerintah dalam mengatasi permasalahan masyarakat di daerah.