Listrik.WahanaNews.co | PT PLN (Persero) bakal memperluas penerapan program peralihan pemakaian kompor LPG ke kompor induksi di empat kabupaten di Bali, yaitu Badung, Tabanan, Singaraja, dan Gianyar.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali I Wayan Udayana menyampaikan perluasan itu dilakukan setelah 1.000 pengguna LPG beralih ke kompor induksi di Denpasar.
Baca Juga:
Pertumbuhan Tinggi, Dirjen ESDM: Masalah Over Supply Listrik di Jawa-Bali Akan Teratasi
“Penerimaan masyarakat terhadap kompor induksi cukup baik, dan dari testimoni pengguna mengungkap kenyamanan menggunakan kompor induksi. Untuk itu kami sap melanjutkan program ini menyasar kabupaten lainnya,” kata Udayana sebagaimana dikutip dari keterangan resmi PLN yang diterima di Denpasar, Bali, Kamis (28/7/2022).
Demi mewujudkan peralihan itu di empat kabupaten, Udayana menyampaikan PLN menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai acuan memilih warga yang akan menjadi sasaran program, yaitu para calon kelompok penerima manfaat (CKPM).
Jumlah CKPM di empat kabupaten Bali itu mencapai 10.000 orang. Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu memuji program konversi LPG ke kompor induksi PLN.
Baca Juga:
Tarif Listrik Triwulan IV Tidak Naik, PLN Jaga Pelayanan Listrik Tetap Andal
Ia menyampaikan program itu merupakan kontribusi PLN membantu pemerintah mengurangi ketergantungan terhadap impor gas LPG.
“Kita harus turut mendukung dan menyukseskan program pemerintah konversi kompor LPG ke kompor induksi, karena dengan ini PLN turut ambil bagian melalui peralihan penggunaan energi impor menjadi energi dalam negeri dengan mengurangi impor gas LPG,” kata Jisman.
Ia pun meminta PLN untuk semakin aktif menggelar sosialisasi penggunaan kompor induksi ke masyarakat.
“Sosialisasi harus terus dilakukan dengan membuat modul, atau media lainnya seperti video yang mampu menjelaskan secara praktis sehingga masyarakat tahu dan yakin kompor induksi itu aman. Jika disentuh, tidak panas, dan pengeluaran juga tidak mahal,” kata pejabat Kementerian ESDM itu.
Ia menambahkan PLN juga harus menyampaikan kepada masyarakat bahwa penggunaan kompor induksi tidak mengganggu kapasitas listrik di rumah. [Tio]