Direktur Utama Electrum, Pandu Sjahrir mengatakan sinergi Electrum bersama Pertamina Patra Niaga serta GESITS dan Gogoro akan mempercepat terwujudnya ekosistem kendaraan listrik terintegrasi di Indonesia.
“Kami sangat senang dapat bersinergi dengan Pertamina Patra Niaga yang memiliki visi sama dengan Electrum yakni mewujudkan ekosistem EV di Indonesia, sejalan dengan Komitmen Sustainability 2030 Gojek dan TBS, dalam hal ini program Net Zero Emission (Emisi Nol Bersih),” jelas Pandu.
Baca Juga:
Hasil Uji Lab Lemigas Tunjukan Kualitas Pertamax Penuhi Spesifikasi Dirjen Migas
CEO Gojek, Kevin Aluwi berharap agar kerjasama berbagai pihak ini dapat mewujudkan lingkungan yang lebih baik serta mempermudah operasional mitra kami.
“Kolaborasi ini menjadi langkah awal bagi Gojek untuk menjadi platform karbon-netral dan bertransisi menjadi 100 persen kendaraan listrik di tahun 2030. Konsep kerja sama ini tentunya membutuhkan sinergi dengan berbagai pihak untuk dapat dijalankan dengan lancar, mulai dari produsen sepeda motor listrik hingga produsen baterai listrik dan penyedia SPBKLU. Gojek juga akan mendukung para mitra untuk bisa lebih mudah mendapatkan sepeda motor listrik ini,” ungkap Kevin.
Sebagai langkah nyata kolaborasi Pertamina, Electrum, GESITS dan Gogoro pada Desember ini, telah melakukan uji coba komersial penggunaan sepeda motor listrik sebanyak 500 unit untuk digunakan di Jakarta Selatan.
Baca Juga:
Field Trip SMKN 1 Kota Sorong, SKK Migas-Pertamina EP Papua Dukung Pengembangan Pendidikan
Selanjutnya, skala uji coba akan meningkat dengan target awal pemanfaatan hingga 5.000 unit motor listrik.
Ke depan, Pertamina Group melalui kolaborasi antara Pertamina Patra Niaga bersama Pertamina Power Indonesia (PPI) juga akan terus mengembangkan EV Ecosystem secara terintegrasi.
PPI akan berpartisipasi dalam pengembangan industri baterai terintegrasi dari hulu ke hilir dengan target kapasitas produksi 140 GWh pada tahun 2029 yang dikelola oleh PT Industri Baterai Indonesia.