"Namun, setiap malam setiap masyarakat harus membayar Rp 14.000 agar mendapatkan akses listrik," ujar Darmawan.						
					
						
						
							Dengan adanya PLTS Messah ini, masyarakat kini bisa menikmati listrik 24 jam. Selain itu, PLN memberlakukan tarif yang sama untuk semua pelanggan. 						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									ALPERKLINAS Dorong Instansi Pemerintah, BUMN dan Swasta Jadi Contoh Penuhi Kewajiban ke PLN Sebagai Konsumen
								
								
									
										
	
									
								
							
						
						
							Masyarakat hanya membutuhkan Rp 20.000 sampai Rp 50.000 per bulan untuk mengisi token listrik mereka.						
					
						
						
							Dengan hadirnya listrik di Pulau Messah ini masyarakat jadi bisa meningkatkan aktivitas, terutama aktivitas ekonomi mereka. 						
					
						
						
							Mayoritas penduduk memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. 						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									UMKM Binaan PLN UID Jakarta Raya Ekspansi ke Korea Selatan, Produk Lokal Menembus Pasar Global
								
								
									
	
								
							
						
						
							Namun setelah ada listrik, perekonomian Pulau Messah tumbuh dengan diversifikasi usaha lain seperti UMKM rumahan, toko klontong, bahkan toko pulsa. 						
					
						
						
							Selain itu anak-anak sekolah juga mampu menikmati terang lampu dan bisa belajar dengan baik.						
					
						
						
							Seorang warga Pulau Messah, Haji Basgun (51 tahun) sangat bahagia dengan hadirnya listrik di Pulau Messah.