Sementara untuk Kepulauan Mentawai sendiri, Pembangkit di Kepulauan Mentawai memiliki kapasitas 10,58 MW dengan beban puncak tertinggi 3,82 MW. Artinya masih ada cadangan daya sekitar 5,77 MW atau 60,15 %.
“Dengan surplus pasokan listrik Sumatera Barat yang mencapai 20,32 % dan 60,15 % khusus Kepulauan Mentawai, PLN optimis pasokan listrik cukup untuk dialiri ke seluruh masyarakat di Sumatera Barat, pun PLN siap melanjutkan pembangunan listrik desa di daerah 3T. Hal ini diperkuat dengan siaga Natal dan Tahun baru yang dilaksanakan oleh unit PLN se-Indonesia,” lanjut Sudarmadi.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Ia optimis, dengan dukungan dan kerjasama masyarakat, PLN dapat menuntaskan salah satu program strategisnya yaitu meningkatkan Rasio Desa Berlistrik di Sumatera Barat.
Infrastruktur kelistrikan di Kecamatan Siberut Utara memiliki jaringan tegangan rendah (JTR) sebesar 10,08 Kms dengan total investasi PLN lebih dari Rp. 3,7 Milyar.
Jaringan ini berhasil melistriki dua desa dan empat dusun diantaranya Dusun Sotboyak, Simanene, Maseai, dan Dusun Sitangaik Kecamatan Siberut Utara.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Sementara itu Wakil Bupati Kepulauan Mentawai Kortanius Sabeleake menyampaikan dengan diresmikannya listrik di dua desa ini menandakan keseriusan komimen PLN dalam membangun infrastruktur bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Terima kasih atas perjuangan PLN yang tak kenal lelah berjuang membangun jaringan dari hulu ke hilir Kecamatan Siberut Utara di tengah keterbatasan akses yang banyak ditemui. Semoga ke depannya kami bisa lebih sering bertemu dengan rekan-rekan dari PLN untuk penyalaan jaringan-jaringan kelistrikan lainnya,” ungkap Kortanius.
Listrik bukan hanya sangat dinantikan oleh masyarakat di desa-desa, tetapi juga sudah menjadi tuntutan kebutuhan. Sudah harapan ke depan, dengan kehadiran listrik dari PLN, aktivitas masyarakat jadi semakin mudah.