WahanaListrik.com | Serapan industri kabel listrik tak lagi didominasi PLN. Asosiasi Perusahaan Kabel Listrik Indonesia (Apkabel) mencatat serapan kabel listrik ke PLN selama masa pandemi bahkan berada di bawah 50 persen, sisanya diserap oleh swasta.
Diketahui sebelum pandemi, serapan kabel listrik ke PLN berkisar 70 persen hingga 80 persen.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Ketua Umum Apkabel Noval Jamalullail mengatakan serapan kabel listrik ke PLN versus swasta tahun ini diperkirakan 50:50 terdorong pembangunan infrastruktur distribusi dan tranmisi.
"Selama dua tahun ini, [serapan ke PLN] malah lebih kecil karena keterbatasan anggaran," kata Noval kepada Bisnis, Rabu (12/1/2022).
Namun demikian, secara individu entitas ada pula perusahaan yang sebagian besar produksinya mengalir ke PLN.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Noval menjelaskan, dari 53 anggota asosiasi, sekitar 25 diantaranya menjadi mitra PLN dalam pengadaan kabel listrik. Perusahaan yang menjadi mitra, secara otomatis lebih besar serapannya ke PLN.
Namun secara nilai, serapan kabel listrik ke swasta sebenarnya lebih tinggi.
Pasalnya, kabel transmisi dan distribusi PLN umumnya berbahan aluminium dimana harganya di bawah tembaga yang dipakai oleh non-PLN.