“Akan lucu saja kalau kita mati listrik karena tidak punya batu bara, padahal ada tapi diekspor. (HOP) amannya 10 hari, tapi Pak Menteri minta 20 hari. Untuk seterusnya 20 hari,” katanya.
Pada saat krisis, kata Rida, hari operasi (HOP) sejumlah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang menyatakan kekurangan pasokan batu bara sempat menyentuh lima hari. Namun, saat ini HOP PLTU telah mencapai 10 hari.
Baca Juga:
Tarif Listrik Triwulan IV Tidak Naik, PLN Jaga Pelayanan Listrik Tetap Andal
“Sampai saat ini trennya membaik. Pemadaman tidak? Tidak, sudah lewat. Dari 17 PLTU itu tidak ada yang mati hari ini. Sistem Jamali maupun luar itu jangan sampai mati karena kekurangan batu bara,” ujar Rida. [Tio]