Dia menyebut negara sudah mulai menghadapi ancaman krisis energi, krisis pangan dan krisis keuangan. Ada sekitar 60 negara yang dalam proses menghadapi tekanan karena utang, sehingga menekan ekonominya, tidak ada devisa, dan masuk pada yang namanya krisis ekonomi, krisis keuangan negara itu.
"Inilah yang harus betul-betul kita antisipasi. Jangan sampai, sekali lagi, ada yang merasa kita sekarang ini masih pada keadaan normal," ujarnya.
Baca Juga:
Pertamina EP Cepu Raih Pengakuan Bergengsi di Ajang ASRRAT Award 2024
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan krisis energi yang melanda dunia membuat harga BBM di semua negara naik tajam. Oleh karena itu, dia memerintahkan jajarannya untuk menyampaikan informasi tersebut kepada masyarakat.
"Ini juga tolong sekali-sekali Bu Menteri Luar Negeri menyampaikan harga BBM di sini berapa, di sana berapa. Pak Menteri ESDM juga disampaikan seperti itu. Sehingga rakyat tahu bahwa posisi kita ini kalau dibandingkan negara lain ini masih pada kondisi yang sangat baik, tapi tetap harus waspada dan hati-hati," ujar Jokowi. [Tio]