Tenaga listrik sekarang menjadi tulang punggung masyarakat industri modern.
Sejarah
Baca Juga:
Dugaan Curi Arus di Pembangunan Rest Area Tol Medan-Binjai, Muslim Muis Minta Menteri BUMN untuk Mencopot Kepala PLN
Jauh sebelum pengetahuan tentang listrik ada, orang-orang mengenal ikan yang dapat menghasilkan listrik. Teks-teks Mesir kuno yang berasal dari tahun 2750 SM menyebut ikan ini sebagai “Thunderer of the Nile”, dan menggambarkannya sebagai “pelindung” semua ikan lainnya.
Ikan listrik dilaporkan lagi ribuan tahun kemudian oleh para naturalis dan dokter Yunani, Romawi dan Arab kuno.
Beberapa penulis kuno, seperti Pliny the Elder dan Scribonius Largus, membuktikan efek mati rasa dari kejutan listrik yang dihasilkan oleh ikan lele listrik dan sinar listrik, dan tahu bahwa kejutan seperti itu dapat berjalan di sepanjang benda penghantar.
Baca Juga:
Darurat Energi, ASEAN Wajib Percepat Transisi ke Energi Terbarukan
Pasien yang menderita penyakit seperti asam urat atau sakit kepala diarahkan untuk menyentuh ikan listrik dengan harapan bahwa sentakan yang kuat dapat menyembuhkan mereka.
Budaya kuno di sekitar Laut Tengah tahu bahwa benda-benda tertentu, seperti batang damar, dapat digosok dengan bulu kucing untuk menarik benda-benda ringan seperti bulu.
Thales of Miletus melakukan serangkaian pengamatan pada listrik statis sekitar 600 SM, dari mana ia percaya bahwa gesekan menjadikan magnet amber, berbeda dengan mineral seperti magnetit, yang tidak perlu digosok.