WahanaListrik.com | Tiga pekerja terdampak gas beracun saat sedang melakukan pemeliharaan sumur gas panas bumi di Dukuh Pawuhan, Karangtengah, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah masih dirawat di ruang ICU RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo.
Sementara itu, empat orang lainnya sudah diperbolehkan pulang ke rumah setelah mendapat perawatan sehari semalam.
Baca Juga:
BPBD Banjarnegara Imbau Warga Waspadai Potensi Tanah Longsor Musim Hujan 2024-2025
Mereka yang masih dirawat di ruang ICU tersebut masing-masing Irfan (H2S Engineer PT Fergaco), Sulthoni Amin (pekerja PT Bormindo), dan Sutrisno (floorman di PT Bormindo).
Satu pekerja lagi atas nama Slamet (pekerja PT Bormindo) dirawat di bangsal.
Kejadian gas beracun tersebut merenggut satu nyawa yakni Lilik Marsudi, tool pusher di PT Bormindo yang meninggal dunia saat dibawa ke puskesmas terdekat.
Baca Juga:
Penjabat Gubernur Jateng Lantik Muhammad Masrofi sebagai Pj Bupati Banjarnegara
“Irfan, Sulthoni dan Sutrisno di ruang ICU sedangkan Slamet diobservasi di ruang perawatan. Irfan masih dalam pengawasan dokter, Sulthoni sudah sadar namun belum terlalu merespons, Sutrisno sudah bisa diajak bicara sedangkan Slamet sudah di ruang perawatan,” ujar Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero) Riki Firmandha Ibrahim dalam konferensi pers yang dikutip dari kanal YouTube PT Geo Dipa Energi Persero.
Adapun para pekerja yang sudah diperbolehkan pulang masing-masing, yakni Endang (PT Pergaco), Sutrisno (Engineer PT Fergaco), Edi (Derrickman PT Bormindo), Matthew (paramedic PT Bormindo).
“Slamet dan Matthew bukan korban terpapar melainkan mereka kelelahan saat melakukan evakuasi sehingga ikut kami rawat,” ujar Riki.
Seperti diberitakan, 15 pekerja menjadi korban gas beracun saat sedang melakukan pemeliharaan sumur gas panas bumi nomor PAD 28, di area Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng Unit I, Jawa Tengah pada Sabtu (12/3/2022).
Kepala Desa Katangtengah, Mukhodin, mengatakan kejadian bermula sekitar pukul 17.00 WIB.
Kala itu, sejumlah pekerja sedang melakukan perawatan rutin di sumur gas bumi. Saat proses pembukaan sumur, terdeteksi ada gas keluar.
“Itu memang gas enggak bau. Waktu kejadian ada kabut tebal. Jadi gasnya enggak menguap ke atas. Sementara ada pekerja dan mengenai orang-orang di situ. Itu langsung terdeteksi ketika gasnya keluar, tapi [pekerja PT Geo Dipa Energi] enggak sempat lari karena enggak berbau,” kata Mukhodin.
Setelah kejadian itu, katanya, para pekerja mulai terdampak gas beracun.
Selang 20 menit setelah kejadian itu, bantuan dari petugas ambulans datang.
Para korban lalu dibawa ke Puskesmas Kejajar Wonosobo untuk mendapatkan pertolongan awal.
Beberapa korban dirujuk ke RSUD Wonosobo. [Tio]