Listrik.WahanaNews.co | Perusahaan swasta Indonesia, Whitesky Group, menggandeng perusahaan Kanada Sinobec Trading Inc, untuk mengeksplorasi profil investasi dalam mengembangkan 16 bandar udara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I (Persero).
Kerja sama ini merupakan kelanjutan perjanjian kerja sama dengan PT Angkasa Pura (AP) I yang dilakukan di sela-sela perhelatan B20 di Bali, beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Kain Ulos Batak Jadi Primadona di Festival Fashion Kanada 2024
"Ini merupakan titik awal di mana kedua belah pihak akan melakukan kajian untuk membuat pola investasi di bandara yang dikelola oleh PT. AP I," kata CEO and Pendiri Whitesky Group, Denon Prawiraatmadja, Senin (21/11/2022).
Hal itu disampaikan usai dirinya bersama President dan CEO Sinobec Group John Lee menandatangani kerja sama bisnis untuk mengembangkan 16 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I.
Tujuan kerja sama ini adalah untuk menekan biaya operasional bandara yang dikelola oleh PT. AP I sehingga bisa lebih efisien dan mempunyai daya saing dalam mendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat Indonesia.
Baca Juga:
Sindrom Fermentasi Usus, Penyebab Wanita Kanada Mabuk 2 Tahun Meski Tak Konsumsi Alkohol
Seperti yang diketahui bahwa dengan tinggi biaya operasional di bandar udara akan berdampak kepada tarif tiket maskapai, yang juga pada akhirnya akan terbebani oleh para calon penumpang yang ingin menggunakan jasa transportasi udara.
Adanya kerja sama investasi ini akan menekan biaya yang akan dikeluarkan oleh bandara yang berpengaruh kepada para operator penerbangan, sehingga bisa berdampak kepada keringanan biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat pengguna jasa bandar udara.
Denon juga mengatakan dalam kerja sama ini Whitesky Group selain menjadi mediator antara PT AP I dengan Sinobec juga menjadi akan ikut berinvestasi dalam pengembangan bandara-bandara yang akan dikerjasamakan nantinya.