WahanaListrik.com | Dalam satu lingkaran pertemanan, mungkin Anda memiliki rekan yang gemar tampak keren, superior, dan dikagumi karena apa yang ia miliki.
Ternyata, ada alasannya lho mereka suka memamerkan kekayaan dan kemewahan supaya dikagumi.
Baca Juga:
Gaya Hidup Anggota KPU Jadi Sorotan, Legislator: Kayak Don Juan, Sewa Jet hingga Dugem
Setiap orang tentu memiliki karakter yang berbeda-beda.
Alasan untuk pamer kekayaan dan kemewahan pun juga tak seragam.
Tetapi dilansir Psych Mechanics, Jumat, 25 Maret, berikut alasan umum kenapa orang suka pamer.
Baca Juga:
4 Tips Gaya Hidup Orang Korea untuk Menjaga Berat Badan
1. Merasa tidak aman
Seseorang akan memamerkan ‘diri’ hanya ketika mereka perlu. Ada banyak hal yang mungkin bisa dipamerkan olehnya, seperti kekayaannya, kemewahan hidup, outfits, gawai, hingga jabatan.
Salah satu alasannya karena mereka berpikir bahwa orang lain tidak menganggap mereka penting. Maka agar ‘dilihat’ mereka akan membuktikan bahwa mereka orang penting.
Contohnya seorang master seni bela diri, mereka tidak akan pernah menantang lawannya untuk pamer keahlian. Sebab ia tahu kemampuan masternya.
Berbeda dengan seorang pemula yang perlu membuktikan kepada lawan bahwa dia lebih baik daripada lawannya.
2. Menipu diri untuk melewati masa-masa sulit
Setiap orang mungkin sesekali pamer, karena ini perilaku manusia normal. Tetapi jika pemer terus-terusan, artinya ada masalah.
Misalnya, seseorang pamer tentang kemegahan hidupnya dan bisnis yang ia jalankan. Orang tersebut ingin percaya bahwa bisnis berjalan dengan baik, meskipun faktanya bisa jadi sebaliknya.
Ini disebut sebagai cara menipu diri.
Tujuannya untuk melewati masa-masa sulit. Jika seseorang terpaksa membual tentang keberhasilannya, itu untuk membuktikan pada dirinya sendiri dan orang lain bahwa yang dilakukannya berjalan dengan baik.
3. Pengalaman masa kecil
Seperti yang banyak psikolog klinik ulas, pengalaman masa kecil membentuk perilaku dewasa.
Meskipun setiap perjalanan hidup adalah proses, memilah dan mengevaluasi penting untuk bernegosiasi dengan pengalaman buruk masa kecil sehingga menemukan hal-hal baik dalam hidup.
Jika seorang anak dihujani banyak perhatian dari orang tuanya, maka ia mungkin mencoba mempertahankan tingkat perhatian itu sebagai orang dewasa.
Ini merupakan hulu dari sikap pamer.
Dengan kata lain, mereka mencari perhatian dengan cara ‘halus’ agar diterima secara sosial.
4. Obsesif
Berkaitan dengan obsesi, seseorang ingin mendapatkan apapun termasuk perhatian publik dengan memamerkan gaya hidup kelas unggul.
Mereka terobsesi memiliki mobil mewah, helikopter pribadi, tas branded, pakaian eksklusif, dan menarik perhatian orang.
5. Ingin diterima atau diakui
Menurut ahli, Abraham Maslow, pengakuan berkaitan dengan aktualisasi diri. Ketika seseorang telah merasa penuh dan cukup kebutuhan dasar dan psikologisnya, maka ia tak bergantung pada pengakuan orang lain.
Tetapi jika sebaliknya, seseorang dengan aktualisasi diri rendah akan merasa diterima oleh orang lain setelah mendapatkan pengakuan.
Itulah kelima alasan umum kenapa orang suka pamer kekayaan.
Tidak hanya kekayaan, tak sedikit yang memamerkan hal-hal lain terkait dengan identitasnya, misalnya identitas intelektual dengan memamerkan buku-buku yang telah dibaca atau gelar pendidikannya. [Tio]