WahanaListrik.com | Tiga negara Asia Tengah dilanda pemadaman listrik massal pada Selasa (25/1/2022) waktu setempat.
Aliran listrik ke kota-kota besar di wilayah Kazakhstan, Kyrgyzstan dan Uzbekistan tiba-tiba terputus.
Baca Juga:
Dukung Sektor Pariwisata, PLN Distribusi Jakarta Listriki Hotel Travello
Seperti dilansir Reuters, Selasa (25/1/2022), jaringan listrik tiga negara bekas Uni Soviet itu saling berhubungan dan melalui Kazakhstan terhubung dengan jaringan listrik Rusia, yang bisa digunakan untuk menutupi kekurangan daya listrik yang tak diduga.
Saluran listrik utama di Kazakhstan, atau saluran listrik jalur Utara-Selatan di negara itu, terputus tiba-tiba pada Selasa (25/1/2022) pagi waktu setempat.
Padahal saluran listrik itu menghubungkan area-area padat penduduk di Kazakhstan bagian selatan, dan dua negara tetangganya dengan pembangkit listrik utama di Kazakhstan bagian utara dan jaringan Rusia.
Baca Juga:
Hari Listrik Nasional: Simbol Kemandirian Energi Indonesia
Operator jaringan listrik itu, KEGOC, menuturkan bahwa saluran listrik terputus akibat 'ketidakseimbangan darurat' di bagian jaringan Asia Tengah.
Akibatnya, warga di Almaty, kota terbesar di Kazakhstan, tidak mendapatkan aliran listrik.
Laporan kantor berita Interfax, seperti dilansir Associated Press, menyebut bahwa sekitar 2 juta warga kota Almaty mendapati mereka tidak mendapat pasokan listrik pada Selasa (25/1/2022) waktu setempat.
Demikian juga dengan beberapa kota besar yang dekat dengan perbatasan Kyrgyzstan dan Uzbekistan.
Situs berita lokal Kazakhstan, Orda.kz, melaporkan pemadaman listrik juga melanda wilayah Turkistan, khususnya kota Shymkent dan di kota Taraz.
Pemadaman listrik besar-besaran juga melanda Kyrgyzstan, terutama di ibu kota Bishkek dan wilayah utara Chuy.
Di Uzbekistan, menurut Kementerian Energinya, terputusnya aliran listrik membuat operasional kereta bawah tanah di ibu kota Tashkent terhenti. Kepolisian setempat mengimbau warga soal padamnya lampu lalu lintas.
Bahkan menurut laporan media lokal, bandara Tashkent untuk sementara berhenti menerima penerbangan.
Otoritas Kyrgyzstan dan Uzbekistan menyatakan mereka menyalakan kembali pembangkit listrik setelah pemadaman darurat, namun untuk sementara akan tetap terputus dari jaringan listrik Asia Tengah. [Tio]