WahanaListrik.com | PT Pelayaran Bahtera Adhiguna (BAg), anak perusahaan PLN, telah berhasil memberikan inspirasi bagi Pemerintah Kota dan Warga Bekasi dalam pengelolaan sampah, yaitu dengan mendukung pengelolaan sampah yang bersih dan tidak bau melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.
Dengan mendukung Bank Sampah Unit (BSU) Koja Asih dalam mengolah sampah olahan dapur menjadi budidaya maggot, sampah tersebut berhasil diurai dan menghasilkan maggot yang bisa dijual.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Pengolahan sampah olahan dapur ini, membuat Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Yayan Yuliana kagum dan ingin menduplikasi hal itu.
Pihaknya bahkan ingin agar Pemerintah Kota Bekasi mengimbau warga mulai memilah sampah rumah tangga agar bisa diolah dan didaur ulang.
“Ke depan semoga program ini dapat dicontoh dan diterapkan di tempat lainya. Saya juga akan meminta wali kota Bekasi agar mengeluarkan surat edaran terkait pemilahan sampah rumah tangga dari rumah,” kata Yayan dalam Ceremony Program Pengelolaan Sampah Organik Dapur (SOD) di Bank Sampah Unit (BSU) Koja Asih, Kelurahan Jatiasih, Kota Bekasi, Rabu (30/3/2022).
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Tak hanya Pemkot Bekasi, berbagai pihak juga terinspirasi akan program tersebut.
Terbukti dari berbagai elemen yang hadir dan belajar di BSU Koja Asih. Saat Ceremony Program, hadir Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, PLH Sekretaris Perusahaan PT Pelayaran Bahtera Adhiguna, Direktur Rumah Kami Peduli, Direksi BSIP Kota Bekasi, Kepala Bidang Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Camat Jatiasih, Lurah Jatiasih dan Kepala UPTD Jatiasih.
Selain itu, 28 perwakilan lembaga juga telah melakukan studi banding. Mulai dari perwakilan Sekolah, Kampus, Koperasi hingga masyarakat dari Bekasi maupun luar Bekasi seperti Purwokerto dan Lampung.
Saat ini, program pengelolaan sampah organik dapur melalui budidaya maggot telah melatih 4 pemuda yang secara penuh belajar dan mendapatkan tambahan penghasilan lebih dari Rp 2 Juta per bulan sedangkan penerima manfaatnya sendiri sejumlah 300 KK di Kelurahan Jati Asih Bekasi.
Menurut Pengelola BSU Koja Asih, Mulyanto Diharjo, pengelolaan sampah organik dapur memiliki banyak keunggulan.
Di antaranya menyelesaikan sampah di tingkat hulu, memenuhi kebutuhan masyarakat akan lingkungan rumah yang bersih, membentuk rasa bangga kepada masyarakat karena bisa mengelola sampah di wilayahnya sendiri.
"Selain dampak lingkungan, program ini memberikan banyak manfaat termasuk manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar" pungkas Mulyanto. [Tio]