WahanaListrik.com | PT Angkasa Pura II atau AP II menargetkan 20 bandara kelolaannya memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 26,34 MWp pada 2025.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan perseroan berkomitmen dalam pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di seluruh bandara yang dikelolanya.
Baca Juga:
Layanan SuperSUN PLN, Inovasi Listrik Bersih 24 Jam, Dukung Kemajuan Masyarakat Kepulauan di Sulawesi Selatan
"Penggunaan EBT di bandara sejalan dengan kesepakatan antara Airport Council International [ACI] dan seluruh operator bandara di dunia untuk mendukung program global Net Zero Carbon Emission 2050," ujarnya dikutip Minggu (13/2/2022).
Menurutnya, bandara menyumbang sekitar 2 persen emisi karbon dari total pangsa global sehingga untuk mengurangi emisi karbon tersebut, maka operator bandara harus berkomitmen menggunakan energi baru terbarukan hampir di seluruh aspek operasional dan pelayanan.
Selain itu lanjut Awaluddin, AP II juga menanamkan semangat kepedulian lingkungan di industri penerbangan nasional melalui pemanfaatan EBT dan ingin terus berkontribusi terhadap upaya-upaya pelestarian lingkungan.
Baca Juga:
Energi Surya Jadi Sumber Cahaya Bagi Kehidupan Masyarakat Desa Tepian
"Pemanfaatan EBT di lingkungan AP II sangat mendukung implementasi teknologi dalam mewujudkan smart airport sehingga meningkatkan daya saing bandara-bandara AP II di era Industry 4.0," ucapnya.
Lebih jauh, dia menuturkan AP II telah memiliki masterplan pengembangan Eco Airport periode 2021 - 2030 yang mendukung visi perusahaan menjadi Smart & Connected Airport.
Pemanfaatan EBT di bandara AP II ini sambung Awaluddin, akan menggunakan teknologi-teknologi baru yang bisa diintegrasikan dengan teknologi eksisting.
Adapun, imbuhnya, di dalam masterplan Eco Airport 2021-2030, AP II fokus pada pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai energi baru terbarukan.
“Pada fase pertama yakni 2021, sudah diimplementasikan pemanfaatan EBT yakni PLTS yang dipasang di atap bangunan di sejumlah gedung di Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Kualanamu, dan Bandara Banyuwangi dengan kapasitas 1,83 MWp [megawatt peak]," sebutnya.
Kemudian pada fase kedua yakni tahun ini, direncanakan penggunaan PLTS Atap mencapai EBT 3,78 MWp.
Selanjutnya pada fase ketiga yaitu 2023-2025 direncanakan pemanfaatan PLTS di atas tanah (ground mounted) berkapasitas 18,69 MWp dan PLTS terapung (floating) berkapasitas 1,8 MWp.
"Pada 2025, ditargetkan seluruh 20 bandara AP II telah memiliki PLTS dengan kapasitas 26,34 MWp,” tutur Awaluddin.
Sebagai tambahan, dalam pemanfaatan EBT ini, AP II mempersiapkan tiga aspek penting yakni SDM, proses, dan teknologi. [Tio]