WahanaListrik.com | PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memastikan penataan jaringan kantor cabang tidak akan membuat para karyawan diberhentikan.
Tahun ini, perseroan bakal menutup 52 jaringan kantor di Indonesia.
Baca Juga:
Top! BRI Raih Penghargaan Global, Bank Nomor 1 di Indonesia Versi The Banker Top 1000 Banks 2024
“Strategi dasarnya, dalam hal penataan jaringan kantor cabang, khususnya untuk karyawan tidak ada pemberhentian, tidak turun grade, dan tidak ada turun gaji,” ujar Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri, Aquarius Rudianto kepada Bisnis, Kamis (21/4/2022).
Aquarius menyatakan bahwa Bank Mandiri menargetkan untuk menutup 52 kantor cabang pada 2022.
Beberapa cabang yang ditutup nantinya akan digabung dengan kantor cabang terdekat. Adapun, portofolio bisnis dan layanan akan tetap dijaga.
Baca Juga:
Israel-Palestina Lagi Perang, Hubungan Perbankan Tetap Baik
Sementara itu, terkait dengan penyesuaian jumlah karyawan, Bank Mandiri akan mengatur penempatan di cabang eksisting atau unit kerja lain.
“Dalam hal berbeda bidangnya, maka kepada karyawan akan diberikan program pelatihan untuk meningkatkan kemampuannya,” kata Aquarius.
Emiten bank dengan kode saham BMRI ini juga tetap membuka penerimaan karyawan pada tahun 20202 untuk menggantikan karyawan yang pensiun.
Namun, jumlah penerimaan bakal disesuaikan oleh kebutuhan perseroan. Langkah Bank Mandiri untuk terus melakukan penataan jaringan kantor dilakukan seiring dengan meningkatnya transaksi nasabah melalui kanal digital. Kondisi ini pun membuat kegiatan transaksi dari kantor cabang kian berkurang.
Pada saat bersamaan, Bank Mandiri juga semakin serius melakukan transformasi digital.
Melalui superapp Livin’ by Mandiri, perseroan telah menyematkan fitur-fitur andal, mulai dari e-wallet, tarik tunai tanpa kartu, hingga transfer antarbank melalui BI-Fast.
Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri, Rohan Hafas, menuturkan Livin' by Mandiri, bakal dilengkapi dengan layanan transaksi keuangan lain, termasuk layanan non-keuangan seperti investasi yang terintegrasi dalam ekosistem digital.
“Melalui sederet pembaharuan ini, Livin' by Mandiri telah mampu mendigitalisasi hampir seluruh layanan transaksi nasabah. Tercatat hingga kuartal I/2022 lebih dari 96 persen transaksi perbankan Bank Mandiri dapat dilakukan secara digital tanpa harus ke cabang,” tuturnya.
Untuk nasabah wholesale, Bank Mandiri juga telah memperkenalkan platform Digital Kopra by Mandiri yang mengintegrasikan seluruh kebutuhan transaksi keuangan melalui tiga varian solusi, yaitu Kopra Host to Host, Kopra Portal dan Kopra Partnership.
Dengan komitmen tersebut, kinerja Bank Mandiri turut mengalami peningkatan.
Terlihat dari total penyaluran kredit Bank Mandiri per Februari 2022 yang mencapai Rp 830,97 triliun secara bank only.
Jumlah itu tumbuh 10,33 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perseroan turut mengalami pertumbuhan sebesar 10,34 persen secara tahunan menjadi Rp 1.003,8 triliun secara bank only pada Februari 2022. [Tio]