WahanaListrik.com | PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) menyiapkan serangkaian strategi untuk memenangkan bisnis logistik ritel yang kian ketat.
Presiden Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) Prodjo Sunarjanto menjelaskan, strategi bisnis ASSA tidak hanya bertumpu pada transportasi dan penjualan kendaraan bekas, tetapi juga end-to-end logistik yang semakin bertumbuh berkat Anteraja.
Baca Juga:
Syaakirah The View: Strategi Indar Sakti Tanjung dalam Menggairahkan Pariwisata Tapanuli Selatan
“Teknologinya di Anteraja kita adalah pendatang terakhir di bisnis last mile atau express delivery,” jelas Prodjo dalam acara virtual Indonesia InvesTalk 3, Kamis (31/3/2022).
Menurutnya, model bisnis Anteraja yang bersifat pickup & delivery tanpa membuka outlet. Anteraja juga menggunakan model spiderweb di mana kurir hanya bergerak sekitar 3 km sampai 5 km sehingga sangat efisien.
“Untuk itu perlu pemanfaatan teknologi, jadi teknologi tracking real time,” imbuh Prodjo. Teknologi di Anteraja yang menggunakan robotic sorting facility, yaitu sistem penyortiran otomatis untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi.
Baca Juga:
Ngantor Berpindah, Strategi Bupati Samosir untuk Ciptakan Pemerintahan yang Proaktif dan Responsif
Kelebihannya antara lain kapasitas yang fleksibel dengan peningkatan volume, tidak membutuhkan ruang yang besar sehingga menghemat biaya, dan tidak ada single point of failure.
Jika ada satu robot yang tidak berfungsi maka dapat diganti tanpa mengganggu keseluruhan sistem.
Anteraja juga bekerja sama dengan Grab dan Gojek dalam last-mile delivery untuk mendukung kapasitas saat peak season.