WahanaListrik.com | Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar menyebut 50% konten di media sosial berisi ujaran intoleransi dan rencana kejahatan.
Menurutnya, kelompok remaja rentan terindikasi paham radikal.
Baca Juga:
Indonesia Harus Bersatu Lawan Radikalisme, BNPT Dorong Pemanfaatan Teknologi
Hal itu disampaikan Boy saat memberi sambutan dalam acara 'Ngopi Bareng Pangdam Jaya', di Kodam Jaya, Cililitan, Jakarta Timur, akhir Januari 2022 lalu.
Boy mencatat remaja rentan terpapar paham radikalisme.
"Social media hari ini hampir 50% berisi bagian dari semangat intoleransi, semangat untuk melakukan merendahkan martabat manusia, dan tempat menyebarluaskan rencana-rencana yang mengarah ke kejahatan," kata Boy dalam sambutannya.
Baca Juga:
KAMAKSI Desak Densus 88 dan BNPT Periksa Tamsil Linrung, Dugaan Jejak Keterkaitan Dengan Terorisme
Boy menyebut anak muda merupakan golongan rentan terpapar paham radikalisme. Terkhusus golongan remaja dan pelajar.
"Anak-anak muda pelajar itu rentan sekali terpapar ideologi radikal ini. Yang berusia remaja ini," ujar Boy.
Karena itu, Boy mengatakan perlu adanya upaya sistematis dalam penanggulangan masifnya penyebaran paham radikal di zaman ini.