WahanaListrik.com | Kantor Inspektur Jenderal Departemen Transportasi AS mengumumkan pada Senin, 7 Maret 2022 bahwa pihaknya akan meninjau perkembangan regulator dalam menetapkan dasar untuk mensertifikasi pesawat dengan ketinggian terbang rendah yang dikenal sebagai "taksi terbang."
Mereka melihat minat usaha dalam bisnis Mobilitas Udara Perkotaan, atau pesawat listrik otomatis, yang dapat digunakan untuk penumpang dan kargo serta dirancang untuk beroperasi di daerah berpenduduk, telah tumbuh secara substansial.
Baca Juga:
Hujan Petir Bukan Masalah! Begini Cara Pesawat Modern Tetap Aman di Udara
Hal itu menciptakan "tantangan keamanan baru dan kompleks" untuk Administrasi Penerbangan Federal (FAA), yang saat ini sedang meninjau aplikasi untuk sertifikasi pesawat eVTOL (electric vertical take-off landing).
Sektor ini mencakup pesawat listrik yang lepas landas dan mendarat vertikal atau eVTOL, pesawat terbang, yang menggunakan propulsi listrik untuk lepas landas, melayang, dan mendarat secara vertikal.
Pesawat ini biasanya hanya membawa beberapa penumpang per pilot.
Baca Juga:
Perjuangan Tekan Harga Tiket Pesawat Diungkap Menhub Budi Karya
“Kami akan bekerja sama sepenuhnya dengan audit Kantor Inspektur Jenderal dan berharap dapat memberikan informasi tentang upaya keselamatan ekstensif kami di bidang ini," kata sumber di FAA seperti dikutip Reuters.
Dalam menyoroti tantangan untuk FAA, kantor inspektur jenderal mencatat bahwa peraturan yang ada untuk sertifikasi pesawat yang sedang digunakan "masih ditujukan untuk pesawat kecil tradisional dengan pilot di dalamnya, sedangkan pesawat eVTOL mungkin sepenuhnya otonom atau tanpa pilot."
Produsen penerbangan dan otomotif yang sudah mapan seperti Boeing, Embraer, Airbus, United Airlines, Toyota Motor Corp dan Stellantis termasuk di antara perusahaan yang selama ini telah menggelontorkan banyak uang ke bisnis yang baru lahir, yakni pesawat eVTOL.