WahanaListrik.com | Menyusul adanya laporan dugaan kebocoran gas H2S di Proyek Sorik Marapi, PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) memastikan tidak ada kebocoran gas H2S dari uji sumur AAE-05.
Dalam keterangan media, Sabtu (12/3/2022) manajemen menyampaikan perkembangan penyelidikan internal yang dilakukan oleh SMGP tetap menyimpulkan bahwa tidak ada kebocoran gas H2S selama pengujian sumur AAE-05 yang saat itu diduga mengakibatkan gangguan kesehatan pada masyarakat di desa Sibanggor Julu.
Baca Juga:
PLN Gandeng PGE Bentuk Konsorsium Kembangkan Pembangkit Listrik Panas Bumi
Berdasarkan pantauan terakhir, tidak ada lagi warga yang dirawat di rumah sakit setempat.
SMGP berkomitmen untuk selalu memberikan dukungan kepada masyarakat, termasuk bantuan kesehatan.
“Saat ini tim gabungan yang terdiri dari Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) dan Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah Sumatra Utara sedang melakukan penyelidikan termasuk berkoordinasi dengan pihak Forkompinda Kabupaten Mandailing Natal.”
Baca Juga:
PLN Gandeng PGE Bentuk Konsorsium Kembangkan Pembangkit Listrik Panas Bumi
Tim juga melakukan pengkajian potensi sumber H2S lainnya di sekitar lokasi. SMGP terus memberikan dukungan penuh terhadap proses investigasi yang sedang berlangsung.
Pada 10 Maret 2022, SMGP telah berkoordinasi dengan Gubernur Sumatra Utara dan pemangku kepentingan terkait lainnya termasuk pihak berwenang.
SMGP juga mendukung keputusan Pemerintah Provinsi Sumatera dan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal untuk menghentikan sementara uji sumur AAE-05 hingga penyelidikan selesai. Sedangkan kegiatan lainnya berjalan normal sesuai anjuran EBTKE.
SMGP akan selalu mengikuti Standard Operating Procedure untuk semua kegiatan operasi yang mencakup pengujian sumur, mempertimbangkan tinjauan ketat oleh EBTKE, dan terus bekerja sama dengan pemangku kepentingan lokal untuk rencana mitigasi yang lebih lengkap dan menyeluruh terkait potensi isu sosial. [Tio]