WahanaListrik.com | Sains Techno Park (STP) Otomotif Institut Teknologi Sepuluh November atau ITS Surabaya menciptakan motor listrik model E-Scrambler.
Motor gagah dengan desain futuristik yang cocok untuk anak-anak muda pengemar motor dibuat dengan menghabiskan dana Rp 150 juta.
Baca Juga:
Sinergi Kemensos dan ITS Tingkatkan Mutu Garam Spa Kusamba
Motor tersebut dirancang STP Otomotif ITS mulai dari nol hingga siap uji kalaikan jalan.
Manager Pusat Unggulan Iptek (PUI) STP Otomotif ITS Surabaya, Bambang Sudarmanta, menunjukkan motor tersebut kepada Tim Ekspedisi Pendidikan 2022 di Automotive Center, Jumat (11/2/2022).
Ekspedisi Pendidikan 2022 ini didukung oleh BMW Astra Semarang, PT Epson Indonesia, ITS Surabaya, ITS PKU Muhammadiyah Surakarta, Universitas Terbuka, dan SD Djama’atul Ichwan Solo.
Baca Juga:
Profil Qonita Qurratu Aini, Wisudawan Termuda ITS Berusia 20 Tahun yang Gemar Matematika
Saat berada di Automotive Center, tim ditunjukkan tentang motor listrik dan mobil listrik serta proses konversi dari motor mesin ke motor listrik.
Tim sempat menjajal motor listrik E-Scrambler dan mobil listrik tersebut.
Mobil yang semula bermesin dengan transmisi manual disulap menjadi mobil listrik dengan transmisi semi otomotif.
Sebagaimana dikutip dari laman resmi ITS Surabaya, motor listrik E-Scrambler ini sempat menjalani test drive pada 16 September 2021. Test drive dilakukan di jalan umum di sekitar Kampus ITS.
Prototip motor listrik bikinan STP Otomotif ITS ini dikembangkan sejak awal 2021 dengan menggunakan komponen-komponen buatan dari dalam lingkup ITS yaitu perusahaan startup Wiksa dan mahasiswa di PUI SKO STP ITS.
Karya lokal tersebut berupa bodi dan sasis, wiring komponen, controller motor, dan battery pack yang semuanya karya anak bangsa.
Sepeda motor listrik E-Scrambler ini, sesuai namanya, didasarkan pada model sepeda motor retro berjenis Scrambler, yang saat ini sedang popular, terutama di kalangan muda-mudi.
Desain ini memberi kesan garang dan berotot, namun tetap cocok dan nyaman digunakan untuk penggunaan sehari-hari, baik untuk perjalanan komuter, ataupun perjalanan jauh.
Dari hasil test drive, kemampuan motor E-Scrambler ini untuk penggunaaan transportasi di sekitar kampus ITS sudah cukup baik dan bahkan mampu untuk dibuat berboncengan, dan tetap mencapai laju yang cukup untuk penggunaan di jalan raya, selayaknya kendaraan bermotor lainnya.
“STP Otomotif memang mengembangkan otomotif di bidang kendaraan listrik serta mengembangkan bahan bakar alternatif. Kendaraan listrik itu tidak murni dengan menggunakan baterai tetapi juga bisa dengan cara hybrid atau menggunakan dua jenis teknologi sebagai sumber tenaganya. Pengisian sumber listrik pada kendaraan diambilkan dari hasil teknologi tenaga surya,” ujarnya.
Dia mengatakan STP Otomotif ITS memiliki program pengembangan kendaraan listrik dari nol, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.
Selain itu, kata Bambang, STP Otomotif juga melakukan konversi teknologi, yakni kendaraan dengan penggerak mesin berbahan bakar fosil dikonversi menjadi penggerak motor listrik.
STP Otomotif ITS mengembangkan prototipe konversi teknologi pada kendaraan roda dua, roda empat, dan bus kelas medium.
“Kami memiliki tiga start-up dalam pengembangan tenaga listrik, yakni PT Braja yang mengembangkan motor listrik, PT Wiksa yang mengembangkan kontroler, dan PT Udeo yang memproduksi bateri. Semua start-up sudah mandiri dan berbadan hukum. Selain itu, kami juga membina tiga start-up lain, yakni di bidang desain, sasis bodi, dan programing atau coding,” jelasnya. [Tio]