WahanaListrik.com | Gabungan Usaha Penunjang Energi dan Migas atau Guspenmigas meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir sebelum melakukan vonis terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tidak menciptakan ekosistem kuat, keberpihakan pada tingkat komponen dalam negeri (TKDN), sebaiknya, check dulu BUMN tersebut, apakah sudah menjalankannya dengan benar semua peraturan yang berlaku.
Pada fakta di lapangan, Guspenmigas mendapatkan ada BUMN Migas ternyata belum menerapkan peraturan TKDN dengan benar dan berkomintmen.
Baca Juga:
Pemerintah Resmikan Danantara, Ini Perbedaannya dengan INA
“Sebelum melakukan vonis terhadap mitra, sebaiknya, check dulu BUMN tersebut, apakah sudah menjalankannya dengan benar semua peraturan yang berlaku. Ternyata belum. Kilang Pertamina dan PHM. Dua-duanya, tidak komit dengan TKDN. Saat ini pipa dipesan tidak diambil lawe lawe, dengan PHM pipa mau dipesan, tapi dipersulit. Pipa 52 inchi lawe lawe. Pipa 24 di PHM,” kata Direktur Executive Guspenmigas Kamaluddin Hasyim kepada media, Selasa (10/5/2022) di Jakarta.
Dalam siaran pers Kementerian BUMN yang diterima media, Selasa (10/5/2022), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengajak para mitra terus berkolaborasi dengan BUMN dalam menciptakan ekosistem yang kuat untuk perekonomian Indonesia.
Untuk itu, Erick menekankan mitra-mitra BUMN untuk menjalin kerja sama yang baik dengan melalui proses bisnis yang benar, memiliki keberpihakan terhadap TKDN, dan kerja sama yang saling menguntungkan.
Baca Juga:
Jasa Marga Raih Penghargaan Bergengsi ‘Indonesia Most Powerful Women Awards 2024’
“Kerja sama BUMN dan mitra menjadi kunci, oleh karena itu, saya akan nantinya membuat blacklist mitra-mitra yang nakalan, karena saya tidak mau lagi BUMN jadi ajang koruptif, tentu capek benerinnya,” ujar Erick dalam acara Apresiasi Mitra BUMN Champion 2022 di Grha Pertamina, Jakarta, Senin (9/5/2022) malam.
Erick mengatakan mitra BUMN harus memiliki kontribusi positif dalam setiap kerja sama dengan BUMN.
Oleh karena itu, Erick mengapresiasi ajang penghargaan yang menjadi apresiasi konkret dari Kementerian BUMN terhadap mitra yang selama ini telah mendukung BUMN.
“Sebelum kita menghukum, kita harus beri reward. Makanya kita apresiasi mitra-mitra dengan kategori sangat bagus, tetapi kita juga mapping mitra-mitra yang ada kasus-kasus, supaya BUMN ikut baik, karena kalau mau jadi pemain global yang namanya transparansi dan profesional harus menjadi dasar dan proses bisnis yang benar harus dijalankan,” ucap Erick.
Erick menawarkan mitra dan BUMN untuk duduk sejajar dan saling melayani dengan baik di era kolaborasi supaya BUMN dapat menjadi pesaing global dan tidak hanya menjadi raja di kampungnya sendiri.
“Ini yang ingin saya tawarkan sama-sama dan insyaAllah niat baik ini bisa disambut,” lanjut
Erick.
Erick juga menetapkan tiga poin dalam Apresiasi Mitra BUMN Champion 2022.
Pertama, memperbaiki hubungan kerja yang win-win antara BUMN dan swasta demi mendorong BUMN menjadi perusahaan global.
Kedua, pentingnya membangun keberpihakan terhadap produk dalam negeri yakni TKDN melalui para mitra.
“Karena ini sebuah market besar supaya kita bergerak ke industrial country. Ketiga, bukan menakut-nakuti, penting sekali BUMN yang punya satu misi yakni mitra yang transparan dan profesional. Kita tidak mau ketika kita bermain global, kita konsolidasi TKDN, tapi ternyata punya mitra yang kurang baik,” ucap Erick.
Menurut Erick, sudah bukan waktunya lagi BUMN menjadi menara gading di tengah tantangan disrupsi digital.
Berkat kolaborasi, ucap Erick, BUMN berhasil membukukan laba bersih 2021 yang lebih baik dari laba bersih BUMN 2020 berdasarkan laporan keuangan unaudited.
Mantan Presiden Inter Milan itu menyebut torehan tersebut merupakan salah satu bukti konkret transformasi BUMN melalui efisiensi dan perbaikan model bisnis telah berjalan sesuai dengan arah strategis yang ditetapkan, salah satunya juga tidak terlepas dari peran para mitra BUMN yang telah berkolaborasi secara baik, terlebih lagi pada situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. [Tio]