Listrik.WahanaNews.co | Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengkritisi kebijakan pemerintah menaikkan harga tiket masuk Candi Borobudur sebesar Rp 750.000 untuk wisatawan lokal dan 100 Dolar AS untuk wisatawan mancanegara.
Ia menilai, jika keputusan ini untuk kepentingan konservasi dan menyelamatkan Candi Borobudur, hal ini bisa dilakukan dengan pembatasan jumlah pengunjung.
Baca Juga:
43 Bhikkhu Thudong dari Thailand, Malaysia, Singapore Tiba di Candi Borobudur untuk Rayakan Tri Suci Waisak
"Tidak perlu dengan tarif selangit. Kalau tarifnya selangit seperti itu, bukan untuk kepentingan konservasi tapi untuk kepentingan komersial," ujarnya kepada media, Senin (6/6/2022).
Menurutnya, dengan pemberlakuan tarif naik ke candi dengan harga yang tinggi seperti ini, nantinya hanya orang kaya saja yang bisa masuk ke dalam Candi Borobudur.
Tulus menambahkan, jika pemerintah mematok harga yang tinggi, pihak manajemen Kawasan Candi Borobudur bisa menambah wahana lain yang bisa dikomersilkan.
Baca Juga:
Suku Mulu Wolomeze Wakili Pemkab Ngada Hadir di Acara Ruwatan Bumi
Ia mencontoh, candi ternama di Kambodia, Angkor Wat yang lebih terkenal dari Borobudur yang mematok tarifnya murah.
"Untuk orang asing saja hanya 20 sampai 26 dolar AS. Angkor Wat tetap eksis, bisa mendatangkan jutaan turis juga. Jadi batalkan saja kebijakan itu, tidak rasional!" pungkas Tulus.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memutuskan untuk menaikkan tarif naik ke atas Candi Borobudur sebesar Rp 750 ribu untuk turis domestik dan 100 dolar AS untuk wisatawan mancanegara.
Luhut menegaskan bahwa rencana pembatasan kuota pengunjung dan kenaikan tarif untuk naik ke area stupa Candi Borobudur merupakan upaya Pemerintah untuk menjaga Warisan Budaya Dunia tersebut.
Sementara untuk sekadar masuk ke kawasan Candi, tarifnya juga tetap di angka Rp 50 ribu seperti saat ini.
Menko Luhut juga mengatakan berdasarkan masukan yang diterima, pihaknya tengah mempertimbangkan untuk menyediakan tarif khusus bagi warga Provinsi Jawa Tengah dan DIY.
“Saya mendengar banyak sekali masukan masyarakat hari ini terkait dengan wacana kenaikan tarif untuk turis lokal. Karena itu nanti saya akan minta pihak-pihak terkait untuk segera mengkaji lagi supaya tarif itu bisa diturunkan. Saya sampaikan terima kasih kepada semuanya atas perhatian yang begitu besar kepada warisan budaya kebanggaan kita semua ini,” terang Luhut. [Tio]