WahanaListrik.com | Viral di media sosial narasi animasi Upin dan Ipin merupakan khayalan dari karakter Opah sepuluh tahun yang lalu.
Narasi ini beredar dalam video yang menunjukkan makam atau kuburan dari dua anak bernama Upin dan Ipin.
Baca Juga:
Kapolri Dapat Gelar Panglima Gagah Pasukan Polis dari Kerajaan Malaysia
Video yang diunggah oleh akun TikTok @ABI_ALONK_3110 ini merekam suasana dua kuburan, di mana tertulis nama Upin yang wafat pada tanggal 6 Agustus 1995 dan Ipin wafat pada 2 April 1996.
“Pantes gak pernah gede, ternyata cerita berdasarkan khayalan Opah 10 tahun yang lalu,” tulisan @ABI_ALONK_3110.
Di kolom komentar, pengunggah menyebutkan bahwa video tersebut didapatkan dari temannya yang berada di Malaysia.
Baca Juga:
Pelaku Penyandera Bocah di Pospol Pejaten Mau Uang Tebusan dan Seorang Resedivis TPPO
“Maaf ya gaes jadi rame, video ini alonk dapat dari teman yang juga orang Malaysia. Katanya ini berdasarkan kisah dari nenek disana yang diungkap ke dalam animasi,” tulis pengunggah.
Lantas, benarkah animasi Upin dan Ipin berasal dari khayalan Opah?
Pencipta dan penulis animasi Upin dan Ipin, Burhanuddin Rafzi dan Ainon Ariff, pernah mengatakan bahwa animasi tersebut sebenarnya dibuat untuk menyambut bulan Ramadhan.
Menurut pemberitaan Kompas.com, Upin dan Ipin hadir dalam kemasan hiburan untuk mendidik anak-anak tentang arti dan pentingnya Ramadhan.
Sementara itu, laporan dari Tribunnews, 3 Oktober 2010 lalu, Burhanuddin dan Ainon menciptakan karakter Upin dan Ipin sekitar tahun 2007.
“Karena kami semua suka anak-anak, peduli anak-anak,” jelas Ainon saat diwawancara di Kafe Pisa Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 29 Oktober 2010.
Ainon sendiri tak hanya berperan menulis cerita Upin dan Ipin, dia juga mengisi suara dari karakter Opah.
Bahkan, Ainon disebut memiliki sifat seperti Opah karena kerap mengasuh cucunya dan mengikuti kegiatan sosial yang berhubungan dengan anak-anak.
Kisah Upin dan Ipin meraih kesuksesan setelah mengikuti Festival Film Cannes di Perancis. Sejak itu, ada banyak tawaran dari stasiun televisi untuk membeli hak siarnya.
“Yang beli akhirnya TV 9 Malaysia,” ujar Ainon.
Sukses di Malaysia, Upin dan Ipin kemudian diekspor hingga tayang di Televisi Pendidikan Indonesia (TPI).
Semenjak tampil di televisi Indonesia, kisah dua bocah berkepala plontos itu pun jadi favorite anak-anak. [Tio]