WahanaListrik.com | Mimpi Kamila Aisya Farisaputri untuk dapat menempuh pendidikan di luar negeri akhirnya menjadi kenyataan.
Siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta ini bahkan diterima dan jadi rebutan 6 universitas luar negeri ternama.
Baca Juga:
Berani, PWI Undang Paslon Pilkada Kota Depok 2024 Debat Terbuka Program Pembangunan
Kamila sendiri tercatat sebagai salah satu peserta program Cambridge yang dikembangkan oleh MAN 4 Jakarta.
Hal itu juga menjadi pertimbangan Kamilia dan keluarga memilih madrasah tersebut.
“Saya tahu program Cambridge di MAN 4 dari teman saya saat di SMP. Awalnya saya dan keluarga memang mencari yang berkurikulum Cambridge. Karena waktu di SMP, saya juga ikut kelas Cambridge. Jadi di tingkat Aliyah, saya ingin melanjutkan program Cambridge ini,” ujarnya dilansir laman resmi Kemenag, Rabu (6/4/2022).
Baca Juga:
Berkat IISMA, Ezri Trifena Oraple Raih Impian Kuliah di Luar Negeri
Namun perjuangan untuk bisa kuliah di luar negeri tidak mudah, Kamila harus mengikuti serangkaian tes untuk dapat lolos program Cambridge.
Adapun, tesnya mulai dari interview hingga tes akademik.
Kerja kerasnya pun membuahkan hasil.
Putri pasangan M Farhan Lucky dan Riska Abida ini diterima di enam kampus luar negeri, yakni:
(1) Media Studies Program di University of Groningen, Belanda,
(2) Information and Media Program di Western University, Kanada,
(3) Global Business and Digital Arts di University of Waterloo, Kanada.
Bahkan dia juga dinyatakan lolos di:
(4) Media and Production Design University of Carleton, Kanada
(5) International Bachelor of Communication and Media, Erasmus University of Rotterdam, Belanda dan
(6) Toronto University, Kanada.
Dikatakan Kamila, untuk dapat lulus di enam perguruan tinggi ia telah mempersiapkannya dari jauh-jauh hari. Sebab, pendaftaran kampus di luar negeri jauh lebih cepat dibanding di Indonesia.
Ia pun mengaku sekolahnya sangat membantu dalam pengurusan dokumen dan berkas.
Adapun, berkas yang disiapkan dalam pendaftaran kampus di luar negeri adalah rapor, kartu keluarga, akte lahir, passport, dan dokumen lain seperti essay.
“Persiapan yang paling lama menurut saya adalah menulis essay. Hampir tiap universitas memerlukan essay bahasa Inggris dan tiap universitas mempunyai spesifikasi essay berbeda-beda. Jadi saya menyelesaikan semua essay tersebut kurang lebih empat bulan,” tuturnya.
Namun, hingga sekarang Kamila belum menentukan kampus mana yang akan dipilih untuk melanjutkan studi.
Pasalnya, masih ada beberapa universitas yang dicari dan belum mengeluarkan hasil pengumuman. [Tio]