WahanaListrik.com | Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal Agus Andrianto memerintahkan jajarannya untuk turun mengawasi jalur distribusi bahan bakar minyak (BBM) di seluruh Indonesia, guna memastikan ketersediaan dan pasokannya aman selama bulan Ramadan hingga mudik Lebaran Hari Raya Idul Fitri.
“Dari Bareskrim sudah memberikan perintah kepada Dirkrimsus (Direktur Kriminal Khusus) jajaran untuk segera turun mengantisipasi jalur dari pada pendistribusian BBM yang ada di wilayah masing-masing,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Gatot Repli Handoko di Mabes Polri.
Baca Juga:
Warga Negara Ukraina-Rusia Bersatu 'Sulap' Vila di Bali Jadi Lab Narkoba
Menurut dia, pengawasan dilakukan selama 24 jam guna mencegah adanya pratik pengoplosan maupun penimbunaan di tengah isu kenaikan harga BBM pertamax per 1 April 2022.
Pengawasan dilakukan seluruh Polda dan Polres jajaran di Indonesia, termasuk jajaran Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri.
“Memastikan stok dan distribusi di wilayahnya aman, dan tujuannya juga dari Krimsus pasti ke tindak pidana tertentu (Tipidter) ke Polres-porles jajaran untuk membantu jangan sampai ada oplos mengoplos atau timun menimbun, itu yang nanti dipantau selama 24 jam, selama bulan Ramadan,” ujarnya.
Baca Juga:
Kabareskrim Polri Katakan Panji Gumilang Pernah Masuk Penjara
Polri, kata dia, turut membantu melakukan pengawasan bukan hanya untuk kelancaran distribusi saja tapi juga menjaga ketersediaan bahan bakar minyak (BBM).
Jika ada kelangkaan, Polri akan langsung melaporkan ke stakeholder terkait.
“Kita membantu dalam mengawasi distribusi, ketersediaan membantu monitor. Kalau ada kelangkaan, kita melapor kepada stakeholder, daerah sini ada kekurangan. Kalau ada penyimpangan, baru tugas-tugasnya kita (Polri),” jelas dia.
Diketahui, Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan masyarakat boleh melakukan mudik Lebaran Idul Fitri.
Polri memprediksi kurang lebih ada 70 sampai 80 juta masyarakat melaksanakan mudik tahun ini.
Sementara, pemerintah per 1 April telah menaikkan harga pertamax dari Rp 9.000 menjadi Rp 12.500 per liter, yang membuat masyarakat beralih pada penggunaan BBM jenis lain seperti Pertalite. [Tio]