WahanaListrik.com | Adanya pemberitaan dan laporan dugaan kebocoran gas H2S di Proyek Sorik Marapi, PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) memastikan bahwa tidak terjadi kebocoran gas sulfida (H2S).
Dalam keterangan resmi yang diterima, corporate communication KS Orka menyampaikan keterangan pada 6 Maret 2022, terjadi aksi unjuk rasa warga Desa Sibanggor Julu akibat tuduhan yang salah tentang kebocoran gas H2S saat kegiatan uji sumur AAE-05 di Proyek Panas Bumi Sorik Marapi.
Baca Juga:
Diduga Korupsi Rp 3,7 Miliar Konstruksi Jalan di Madina, Kejatisu Tahan 2 Pejabat PUPR Sumut
Mengikuti prosedur standar operasional SMGP yang dirancang untuk memastikan kesehatan dan keselamatan masyarakat dan pekerja kami di SMGP, sebelum memulai pengujian sumur, SMGP melakukan sosialisasi dengan masyarakat setempat menggunakan pengeras suara untuk mengumumkan rencana pengujian sumur, untuk memastikan semua orang di area tersebut mengetahui akan diadakan kegiatan uji sumur.
Usai sosialisasi, SMGP mengevakuasi seluruh personel dan patroli dengan radius 300 meter dan sekaligus memantau perimeter dengan drone untuk memastikan kesehatan dan keselamatan semua orang.
Selama kegiatan uji sumur, SMGP memantau arah angin dan tingkat gas yang berasal dari sumur melalui gas detektor multi-gas.
Baca Juga:
358 Calon Haji Kloter 15 Diberangkatkan oleh Bupati Madina Menuju Asrama Haji Medan
Gas yang mengalir dari sumur terutama tidak terdeteksi dengan 0 ppm dan selalu dalam batas paparan yang diizinkan sesuai standar international saat melalui sistem abatement (pada sistem ini terdapat 100 liter NaOH yang merupakan teknologi pelarutan H2S) untuk mengurangi paparan gas H2S.
Hasil ini konsisten dengan uji sumur AAE-02 dan AAE-03 yang sebelumnya berhasil diuji oleh SMGP di well pad yang sama.
Berdasarkan wind sock di Pad AAE, saat pengujian diakukan, angin bertiup ke arah timur dan timur laut seperti yang terlihat pada website kami, www.ksorka.com (dengan video menunjukkan wind sock berkibar), sedangkan Desa Sibanggor Julu berada pada elevasi 26 meter dan jarak 397 meter arah selatan dari kegiatan pengujian sumur SMGP.
Selama kegiatan uji sumur, tidak ada alarm gas SMGP yang berbunyi.
Berdasarkan langkah-langkah keamanan dan pemantauan yang diambil, lokasi geografis Desa Sibanggor Julu dan fakta bahwa gas H2S lebih berat daripada udara, tidak ada indikasi atau bukti yang mendukung klaim paparan gas H2S dari sumur AAE-05 seperti yang telah dilaporkan.
SMGP berkomitmen untuk selalu memberikan dukungan kepada masyarakat termasuk memberikan bantuan kesehatan bagi masyarakat setempat, serta berpartisipasi dalam penyelidikan dengan pihak berwenang tentang penyebab sebenarnya dari insiden tersebut.
SMGP telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan masyarakat dan pekerja, serta mengamankan operasi dan asetnya.
Saat ini, operasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Marapi berjalan normal seperti yang telah disarankan oleh Direktorat Jenderal EBTKE.
“SMGP menyesalkan insiden yang terjadi di lokasi proyek kami yang membahayakan staff kami dan mengecam segala tindakan kekerasan terhadap staf kami dan orang lain”
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi situs web SMGP www.ksorka.com yang memiliki informasi, dokumen, dan video lebih detil atau hubungi kami di [email protected]. [Tio]